Jember (Jatimsmart.id) – Dalam sepekan terakhir, sebanyak delapan kecamatan di wilayah Kabupaten Jember dilanda banjir dan tanah longsor. Wilayah-wilayah tersebut sangat membutuhkan bantuan logistik dan personel dari terutama dari Pemprov Jawa Timur.
BACA JUGA:
- Musim Banjir Melanda, Lakukan Hal Ini Setelah Reda
- Dirikan Dapur Umum, Pemkab Pamekasan Harap Dapat Bantu Korban Banjir
- Pakai Motor, Wali Kota Kediri Sidak Drainase Antisipasi Banjir
“Banjir melanda tujuh kecamatan dan tanah longsor menerjang dua kecamatan. Ada satu kecamatan yang dilanda banjir dan tanah longsor secara bersamaan yakni Kecamatan Tempurejo,” kata Plt Kepala BPBD Jember Satuki di Jember, Rabu.
Berdasarkan data Pusat Pengendali Operasional (Pusdalops) BPBD Jember, jumlah warga yang terdampak bencana tersebut sebanyak 4.178 kepala keluarga (KK). Dampak bencana tersebut tidak hanya terjadi pada rumah warga saja, namun, berdampak pula pada 12 fasilitas pendidikan, 3 fasilitas umum, dan 42 hektar lahan pertanian juga ikut terdampak bencana alam yang mengepung Jember tersebut.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Tempurejo dengan lima desa yang terendam yakni Desa Andongrejo, Curahnongko, Sidodari, Curahtakir, dan Desa Wonoasri. Jumlah warga terdampak sebanyak 2069 KK, delapan fasilitas pendidikan dan satu fasilitas umum terendam banjir, serta satu jembatan rusak berat.
BPBD Jember dan instansi terkait telah mendirikan posko siaga di Kantor Desa Wonosari, selain itu pihaknya juga mengungkapkan bahwa distribusi logistik dan dapur umum tetap berjalan dengan semsestinya.
BACA JUGA:
- Tanggul Jebol, Puluhan Rumah Warga di Kediri Kembali Terendam Banjir
- Puluhan Penambang Pasir Terjebak Banjir Lahar Hujan Gunung Kelud
- Imbas Banjir Jakarta, 5 Kereta Api Menuju Wilayah Daop 7 Madiun Terlambat
“Selain itu juga didirikan posko pengungsi dan kesehatan, mendistribusikan air bersih, pembersihan material longsor, dan mengevakuasi kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak,” ujar Satuki, Plt. Kepala BPBD Jember (*)