Surabaya (Jatimsmart.id) – Sebagai salah satu upaya pencegahan virus corona (COVID-19), penyemprotan disinfektan terus dilakukan di berbagai fasum, fasos dan ruang publik lainnya di Jawa Timur. Kali ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perhubungan Provinsi Jatim juga melakukan penyemprotan pengendara ojek online (Ojol), Minggu (22/3) siang.
Penyemprotan dilakukan di tiga titik, yakni Tugu Pahlawan, Frontage A. Yani dan depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Total, ada 600 Ojol disemprot cairan antiseptik tersebut.
Untuk memastikan penyemprotan disinfektan terhadap Ojol dapat berjalan dengan lancar, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung di titik depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Dijelaskannya, penyemprotan disinfektan ini secara efektif sudah dilakukan sejak Senin (16/3) lalu. Pemyemprotan telah dilakukan di tempat ibadah, fasilitas umum, fasilitas sosial, terminal hingga pondok pesantren.
“Kita menyisir ada masjid, ada pesantren, ada gereja, kemudian ada tempat-tempat fasilitas umum, fasilitas sosial. Kemudian tiga hari yang lalu mulai menyemprot disinfektan untuk kendaraan-kendaraan transportasi umum dan roda dua. Kalau transportasi umum sudah dari Senin yang lalu,” kata Khofifah.
Lebih lanjut, hari Senin itu pihaknya sudah menyisir semua Terminal Tipe B dan secara bertahap telah dilakukan penyemprotan. Mulai dari tempat duduk serta armada bus. Ada sekitar 16 Terminal Tipe B dalam koordinasi Pemprov Jatim.
Menurutnya, penyemprotan disinfektan juga akan dilakukan di lima Bakorwil Pemprov Jatim. Melalui lima Bakorwil ini akan menyasar fasilitas umum dan fasilitas sosial di sekitarnya.
Adapun terkait pemberian vaksin pada awak media di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Gubernur Khofifah mengatakan, ini sebagai bentuk pencegahan penularan Covid-19.
“Hari ini anak muda dan sehat, bisa saja berpotensi terpapar jika tidak diantisipasi dengan berbagai langkah pencegahan. Konfirmasi dinamika berbagai penyebaran COVID-19 ternyata perlu kewaspadaan serius. Maka kehati-hatian kita, kewaspadaan kita itu menjadi kunci utama bagaimana kita tetap sehat dan tidak terpapar,” jelas gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Terakhir, Khofifah kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Jatim secara personal melakukan berbagai ikhtiar pencegahan agar diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya sehat. (jek)