Blitar – Bupati Blitar Riyanto menyikapi anjloknya harga ayam potong di tingkat peternak di Kabupaten Blitar. Ia tengah berkoordinasi dengan dinas terkait, untuk segera mencari solusi terhadap nasib para peternak.
“Harapannya jika penyebab turunnya harga ayam potong tersebut dapat teratasi, harga ayam di tingkat peternak kembali normal sehingga peternak tidak sampai merugi,” kata Riyanto, Bupati Blitar.
Sejauh ini, Menurut Riyanto, pihak Pemkab Blitar juga terus memantau perkembangan harga komoditas pangan di pasaran setiap harinya.
Sementara seperti di informasikan sebelumnya, akibat harga ayam potong murah banyak peternak terpaksa menjual ayamnya secara obral. Ini dilakukan agar peternak tidak terlalu merugi dengan harga ayam yang anjlok.
Jika beberapa pekan lalu, harga ayam masih stabil atau cukup tinggi, yakni Rp 17.000 per kilogram, namun saat ini menyentuh angka Rp 8.000 per kilogram.
Anjloknya harga ayam itu, praktis menyebabkan para peternak ayam menjerit karena terancam merugi. Karena harga itu tak sebanding dengan biaya perawatannya, hingga panen.
Jika biaya perawatan setiap satu ekor ayam sekitar Rp. 400 per hari. Sampai panen atau sekitar 35 hari, bisa menghabiskan biaya Rp 12.000. Itu belum termasuk ongkos lain-lainnya, seperti ongkos kerja, tarif listrik, dan air. (yds/ydk)
Baca Juga :