Ponorogo (Jatimsmart.id) – Kompetensi guru akan meningkat melalui program guru penggerak. Kemendikbud sudah meluncurkan program yang menganut metode pembelajaran lebih fleksibel itu awal 2020 lalu untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan di sekolah maupun di luar sekolah.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, juga menggantungkan harapan tinggi saat membuka Lokakarya 7, Panel Hasil Karya Program Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Ponorogo di aula SMAN 1 Ponorogo.
“Saya ingin ada komunikasi dan interaksi yang baik antara guru, siswa, dan wali murid, sehingga ke depan juga muncul atmosfer yang baik dalam dunia pendidikan kita,” katanya, melalui siaran pers Humas Pemkab Ponorogo, Selasa (11/7/2023).
Melalui program guru penggerak, maka akan terbentuk pemimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa dan mampu menggerakkan ekosistem pendidikan lebih baik. Kang Bupati, sapaannya, berpesan agar para guru lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam mendampingi peserta didik. “Dalam 15 tahun ke depan, Indonesia memiliki bonus demografi yang akan menjadi tantangan luar biasa,” terangnya.
Bonus demografi itu muncul bersamaan penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total penduduk. “Bonus demografi jangan sampai menjadi bencana. Ini tanggung jawab bersama. Jangan ada kata negeri atau swasta, jangan ada SMA atau SMK tetapi satu yaitu pendidikan,” imbuhnya.
Menurut Kang Bupati, guru memiliki peran penting dalam sepanjang peradaban. Mulai dari jenjang sekolah dasar hingga tingkat menengah atas dan kejuruan. Tak lagi dapat dimungkiri, guru adalah salah satu kunci dalam mencetak generasi yang hebat. “Pemerintah Kabupaten Ponorogo siap mendukung seluruh kegiatan pendidikan asalkan positif dan memajukan daerah,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Ponorogo Nurhadi Hanuri mengharapkan para guru penggerak terus mengembangkan diri. Meskipun sudah berpredikat sebagai guru penggerak, tidak lantas membuat mereka berhenti belajar. “Selalu berinovasi dan menjadi contoh bagi guru lain yang belum lolos menjadi guru penggerak. Jangan lelah jadi pembelajar,” tegas Kadindik.
Dengan terus belajar, imbuh Kadindik, guru akan terus meng-upgrade kemampuan diri sehingga mampu mengikuti seluruh perkembangan dunia pendidikan. “Kemudian mampu mendampingi peserta didik dengan baik yang membuat pendidikan di Ponorogo menjadi lebih hebat,” pungkasnya. (red/kjt)