Kediri (Jatimsmart.id) – Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar bersenandung bersama dengan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang mengikuti posyandu jiwa, Rabu (1/12). Bertempat di Kelurahan Ngampel, kurang lebih 20 ODGJ dari Kelurahan Ngampel, Mrican, dan Gayam ini mengikuti rangkaian pemeriksaan. Mulai dari pemeriksaan vital, konseling dan juga pengobatan dari Posyandu Jiwa Waras 87. ODGJ juga mendapat paket sembako berupa gula, minyak, mie instan, dan kecap.
BACA JUGA:
- TKSK Jombang Bersama Dinsos Jombang Berikan Pelatihan pada Keluarga Eks ODGJ di Poskeswa Pelita Harapan
- Posyandu Jiwa, Bentuk Perhatian Pemerintah Kota Kediri untuk Kesehatan ODGJ
- Tim Jatim Social Care UPT RSBL Kediri Lakukan Penjangkauan ODGJ Korban Pasung
“Selamat pagi Bapak dan Ibu. Hari ini sudah periksa di Posyandu Jiwa semua nggih?,” sapa wanita yang akrab disapa Bunda Fey ini kepada seluruh pasien Posyandu Jiwa.
Salah satu pasien posyandu jiwa, Enik Prihati menjawab pertanyaan dari Bunda Fey. Ia menceritakan bahwa dirinya sudah menjalani pemeriksaan berupa tensi dan berat badan. Bahkan dirinya sudah mendapatkan obat untuk dikonsumsi sehari-hari.
Tak berhenti di situ, Enik mengajak Bunda Fey untuk bernyanyi bersama karena ia suka menyanyi. Bunda Fey pun bernyanyi bersama Enik membawakan lagu Gereja Tua. Raut bahagia pun nampak pada diri Enik dan pasien lain.
Istri Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ini juga berpesan kepada pasien ODGJ agar rutin mengikuti posyandu jiwa. Sehingga kondisinya selalu terkontrol. Selain itu, dengan mengikuti posyandu jiwa bisa bertemu dengan teman-teman lain sehingga dapat melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan. “Bapak Ibu semua harus rutin posyandu jiwa agar sehat selalu. Nanti selain diperiksa, panjenengan juga bertemu dengan teman-teman. Jadi happy nanti,” ujarnya.
BACA JUGA:
- TKSK Gresik Kembali Salurkan Bansos Bagi ODGJ
- Dinsos Serahkan Bantuan Permakanan untuk 102 Disabilitas ODGJ dan ODKB di Kediri
- UPT RSBL Kediri Gelar Parade Peringati Kesehatan Mental Dunia
Posyandu jiwa sendiri dilaksanakan selama dua bulan sekali. Di Posyandu Jiwa Waras 87, ODGJ diajak melakukan aktivitas kecil sebelum pemeriksaan, konseling dan pengobatan. aktivitas kecil yang dilakukan seperti senam kecil. Hal ini dilakukan agar ODGJ bergerak. Tak hanya itu, ODGJ dan keluarga ODGJ pun juga mendapatkan penyuluhan.
“Sejauh ini kondisinya baik semua. Intinya kalau pasien jiwa ini sendiri harus punya waktu istirahat cukup, pengobatan teratur dan juga harus ada kegiatan yang dikerjakan. Sebab biasanya datangnya gangguan ini saat melamun,” ujar Penanggung Jawab Program Jiwa UPTD Puskesmas Mrican Niko Widianto. (ydk/jek)