Kediri (Jatimsmart.id) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri menggelar workshop pengembangan kapasitas penggiat anti narkoba lingkungan swasta di Kota Kediri. BNN ingin mengajak seluruh elemen masyarakat bergandengan tangan mencegah dan memberantas peredaran narkoba yang sangat mengkhawatirkan.
Pengembangan kapasitas penggiat anti narkoba ini digelar BNN Kota Kediri di hall Keboen Rodjo, Rabu (23/9). Di tengah pandemi Covid-19, kegiatan rutin tahunan ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Beragam lapisan masyarakat dihadirkan dalam workshop ini. Mulai dari pelaku usaha di bidang ekspedisi atau pengiriman barang, farmasi, media, pelaku UMKM serta kelompok-kelompok masyarakat.
Pengenalan tentang jenis-jenis narkotika dan bahayanya, hingga modus operandi yang kian beragam dikupas mendalam oleh sejumlah pemateri dari BNN Kota Kediri, Satuan Reserse Narkoba Polres Kediri Kota dan perwakilan pelaku usaha. Tujuannya, agar masyarakat mengerti, sehingga efektif dalam upaya pencegahan dan pemberantasannya.
“Minimal dari 20 orang yang hadir hari ini, 200 orang bisa tau bahaya narkotika. Sehingga bisa menyampaikan ntah ke keluarga tetangga, teman kantor dan sebagainya,” kata AKBP Bunawar, Kepala BNN Kota Kediri, Rabu (23/9).
Sinergi dan peran serta dari masyarakat ini lah yang diharapkan BNN untuk dapat mencegah dan memutus rantai peredaran gelap narkoba. Sebab narkoba merupakan sebuah bisnis, yang akan terus tumbuh seiring masih banyaknya permintaan dari masyarakat. Padahal, dampak terhadap si penggunanya sangat lah berbahaya.
Sementara itu di tengah pandemi ini, BNN Kota Kediri juga menitik beratkan pesan pada perusahaan ekspedisi untuk lebih peduli terhadap peredaran narkoba yang cukup marak melalui jalur tersebut. Penting untuk mereka selalu waspada dengan paket-paket mencurigakan.
“Kita upayakan ekpedisi lebih peduli karena sekarang masa pandemi ini banyak orang melakukan transaksi narkotika memakai jaringan ekspedisi. Maksud saya kalau ada pengiriman barang yang alamat tidak jelas, bisa koordinasi dengan kita untuk ditindaklanjuti,” imbuh AKBP Bunawar. Ini terbukti dengan diungkapnya pengiriman ganja ke Kota Kediri yang berhasil digagalkan oleh BNN akhir Juni lalu. Saat itu, pelaku mengirimkan paket tersebut dengan keterangan sepatu dari toko online.
Untuk itu, menurut BNN, perusahaan ekspedisi perlu mewaspadai jika pengiriman dilakukan untuk alamat yang tidak jelas atau fiktif. Perusahaan diharapkan segera melakukan koordinasi dengan BNN sebagai upaya tindak lanjut.
Selain melalui program ini, BNN Kota Kediri juga terus mengkampanyekan semangat baru mereka melalui tagar Hidup 1000 Persen melalui sekolah, kelompok-kelompok masyarakat serta milenial melalui media sosial. BNN ingin masyarakat menerapkan pola hidup sadar, sehat, produktif dan bahagia, serta jauh dari segala bentuk ancaman narkoba. (ydk/jek)