Kediri (Jatimsmart.id) – Tingginya kasus Demam Berdarah di beberapa wilayah di Indonesia, membuat pemerintah menghimbau masyarakat agar tetap waspada. Pasalnya, maraknya Demam Berdarah ini terjadi saat pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Masyarakat dihimbau untuk bersikap antisipatif dengan menjalankan 5 M, yakni menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta membuang kaleng bekas dan memasukkan ikan cupang atau bubuk abate ke dalam setiap genangan air.
Namun, pasien DBD bisa menjalani rawat jalan di rumah saja loh! Tentunya dengan perawatan yang tepat dan pengawasan dokter. Yuk simak hal-hal yang harus kamu lakukan saat merawat pasien DBD berikut ini;
- Konsumsi Jambu
Pada pasien demam berdarah, trombosit dalam tubuhnya biasanya berada dalam di bawah ambang normal. Jambu biji mengandung trombinol yang mampu merangsang trombopoietin lebih aktif, sehingga dapat membantu tubuh menghasilkan trombosit yang lebih banyak. Untuk itu mengonsumsi jambu biji bisa menjadi cara efektif untuk membantu meningkatkan trombosit. - Minum Oralit
Bukan hanya untuk diare saja, oralit juga memenuhi kebutuhan cairan pada orang DBD. Oralit merupakan kombinasi antara glukosa dan sodium. Keduanya dapat membantu mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh pasien DBD yang dehidrasi ringan hingga menengah. - Bedrest
Cara paling mudah untuk mengobati demam berdarah adalah beristirahat total. Beristirahat secara total dilakukan sebagai cara untuk mempercepat pemulihan. Kurang istirahat akan mengakibatkan pengobatan demam berdarah tidak bekerja dengan maksimal.
Selain ke-tiga cara tersebut, tentunya harus diimbangi dengan obat, suplemen dan vitamin yang diberikan oleh dokter. Tak lupa, pengecekan dara harus dilakukan secara rutin sesuai anjuran dokter yang menangani. Namun, jika terjadi beberapa gejala seperti, sakit perut yang parah, muntah terus-menerus, napas memburu, perdarahan di gusi dan muntah darah, sebaiknya harus segera dirujuk ke Rumah Sakit terdekat agar tidak membahayakan. (gis/ydk)