Kediri (Jatimsmart.id) – Setelah melalui proses panjang hampir 4 jam, pendaftaran pasangan Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri dinyatakan diterima oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, Jumat (4/9).
Lamanya proses penerimaan ini setelah terjadi perbedaan penulisan nama Sekjen DPP PAN di surat rekomendasi partai, dengan SK DPP PAN yang disahkan oleh Kemenkumham. Dalam surat rekomendasi partai, nama Sekjen DPP PAN tertulis Muhammad Eddi Dwianto Suparno. Sedangkan sesuai SK DPP, Sekjen DPP PAN tertulis Eddi Suparno.
Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Kediri, Anwar Ansori menjelaskan dalam proses pendaftaran, syarat pencalonan harus lengkap dan absah. Keabsahan nama Sekjen DPP PAN harus diverifikasi terlebih dahulu, karena perbedaan tersebut. Hal ini membuat mereka perlu berkoordinasi dengan KPU Pusat, dan menggelar rapat pleno untuk membahas masalah tersebut.
“Yang kami inginkan adanya kejelasan keabsahan, karena ini menjadi salah satu unsur yang harus terpenuhi,” ujarnya, Jumat (4/9).
Setelah melalui rapat pleno, diputuskan DPD PAN Kabupaten Kediri harus membuat surat pernyataan yang menerangkan dua nama berbeda ini merupakan satu orang yang sama. Saat proses tersebut berlangsung, Sekjen DPP PAN mengirimkan surat pernyataan bermaterai, yang menegaskan bahwa dua nama tersebut adalah sama.
“Akhirnya surat dari DPD tidak jadi kita gunakan dan kami menggunakan surat pernyataan dari Sekjen DPP PAN, dan pendaftaran pasangan tersebut resmi kita terima,” tuturnya.
Sementara itu, Mas Dhito, enggan berkomentar banyak terkait hal ini. Bagi putra Pramono Anung, ini merupakan sebuah proses yang harus dilewati. Selanjutnya tim pemenangan akan segera melakukan konsolidasi bersama seluruh parpol pendukung, untuk menentukan strategi kampanye untuk memenangkan pesta demokrasi ini.
“Saya tidak mau menanggapi banyak, saya hanya menikmati proses ini saja,” terangnya.
Sebelumnya, pendaftaran ke KPU Kabupaten Kediri dilakukan Mas Dhito dan Mbak Dewi dengan mengendarai becak motor. Mereka berangkat dari posko pemenangan di Jalan Airlangga, pada pukul 13.15 Wib dan tiba di KPU sekitar 15 menit kemudian. Keduanya diantar para pengurus parpol pengusung dan pendukung serta para relawan. Dhito – Dewi sendiri diusung 9 partai di kursi parlemen (PDI-P, PKB, PAN, Demokrat, NasDem, Gerindra, Golkar, PKS, PPP) dan didukung 3 partai dari non parlemen (Hanura, PSI, Garuda). Dengan dukungan ini, keduanya optimis mampu meraih target 80 persen suara di Pilkada 2020, 9 Desember mendatang. (ydk/jek)