Kediri – Kilisuci Televisi (KSTV) kembali menggelar “KSTV Goes to School”. Kegiatan edukasi, dengan hadir langsung di sekolah ini selalu menjadi yang paling ditunggu di setiap tahunnya. Sukses di Kediri, Blitar, Kabupaten Tulungagung, dan Trenggalek, di tahun 2019 ini KSTV hadir menyapa para pelajar SMK/SMA di Nganjuk, Kota dan Kabupaten Madiun. Tiga sekolah disasar dalam kegiatan ini, yakni SMK Negeri 1 Nganjuk, SMK Negeri 1 Wonoasri, dan SMA Negeri 2 Madiun.
Selain mengusung materi soal Broadcasting, manajemen juga membawa isu-isu kekinian yang dikemas secara seru dan menarik, sehingga dapat diserap dengan mudah oleh para peserta. Mulai dari isu Hoax, hingga soal ekonomi dan enterpreneur.
Broadcasting disampaikan langsung oleh pihak KSTV, televisi lokal di eks-Karesidenan Kediri yang kini berusia 12 tahun. Materi mengupas tentang broadcastingpertelevisian. Mulai bagaimana menyiapkan program, hingga program tersebut disajikan untuk masyarakat, dibahas lengkap dalam materi tersebut.
Sementara soal Hoax, KSTV menggandeng pihak kepolisian dalam hal ini Polres Nganjuk, Polres Madiun dan Polres Madiun Kota untuk memberikan edukasi bagi para pelajar mengenai bahaya hoax terutama di tahun politik ini.
Namun secara spesifik hoax disampaikan untuk generasi milineal bijak menggunakan media sosial, dimana internet saat ini menjadi kebutuhan penting bagi mereka. Aturan-aturan hukum pun dijelaskan secara rinci, dimana hal tersebut akan dapat menjadi boomerang berbahaya bagi penggunanya.
Di SMK Negeri 1 Nganjuk, AKP Yogi Ardi Kristanto, Kasat Reskrim Polres Nganjuk menyampaikan bagaimana berbahayanya penggunaan media sosial, jika tidak dilakukan secara bijak. Selain ujaran kebencian, belakangan marak kasus pornografi berupa pengiriman foto tak senonoh yang berujung pada ancaman hingga penyebaran. Dampaknya tentu sangat negatif untuk para pelajar.
“think before click (berpikir sebelum mengeklik),” begitu pesan Yogi sebagaimana yang selama ini dikampanyekan oleh Polres Nganjuk.
Di Polres Madiun dan Madiun Kota pun juga menekankan aturan hukum itu, dimana ancaman berat menanti penggunanya yang sembarangan. Di dua sekolah yang berbeda, Ipda Arjuna, Kanit Tipidter Polres Madiun dan Aiptu Mashudi, Paur Humas Polres Madiun Kota sama-sama membahas secara rinci terkait UU ITE tersebut.
Mengenai ekonomi dan enterpreneur, KSTV menggandeng KPw Bank Indonesia Kediri. Fungsi Bank Indonesia, isu-isu ekonomi serta program Bank Indonesia disampaikan oleh Catherin Tambunan, analis di Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan KPw Bank Indonesia Kediri.
Sementara terkait enterpreneur disampaikan Owner dari Studiocraft by Santi, pengusaha kerajinan binaan Bank Indonesia Kediri yang sukses meraup omzet besar. Santi mengupas bagaimana para pelajar ini dapat belajar berwirasuaha dan nantinya dapat mencipatakan lapangan pekerjaan. Bagaimana menemukanpassion, hingga memulai usaha dengan memanfaatkan digital marketing diterangkan Santi. Sehingga diharapkan penggunaan gadget oleh mereka dapat bermanfaat dan bernilai.
“gadget jangan hanya untuk main-main media sosial tapi bisa dimanfaatkan untuk memulai berjualan. Mudah kok asal terus mau belajar dan berusaha,” kata Santi memberikan semangat.
KSTV Goes to School sendiri digelar dalam rangkaian HUT ke-12 KSTV. Program ini merupakan salah satu program strategis sebagai penyebaran informasi sekaligus mengedukasi para generasi muda.
“kita ingin memberikan wawasan pada mereka soal broadcasting, isu-isu terkini bagaiamana bermedia sosial yang baik, bagaimana menangkal hoax hingga enterpreneur sehingga nantinya mampu memberikan gambaran untuk mereka setelah lulus nanti,” kata Muftie Ali, Manager Operasional KSTV.
Dengan mengusung tagline “SMART” di ulang tahunnya ini pun, KSTV bersemangat untuk tetap memberikan hiburan yang mampu menginspirasi dan mengedukasi pemirsanya. (ydk/sam)