Surabaya (Jatimsmart.id) – Polda Jawa Timur melalui Direktorat Kriminal Khusus tengah mengawasi modus penipuan donor plasma konvalesen. Penipuan semakin sering terjadi saat kebutuhan plasma konvalesen kian meningkat bersamaan penambahan jumlah kasus positif Covid-19 yang masih tinggi.
BACA JUGA:
- Luncurkan PlasmaHub, ITS Bantu Permasalahan Donor Plasma Konvalesen
- Wali Kota Kediri Kampanyekan Donor Plasma Konvalesen Lewat Lagu Hip Hop
- Anggota Polres Jember Lakukan Donor Plasma Konvalesen
Dirreskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan melalui media sosial. Pengawasan ini dilakukan lewat patroli cyber. “Kami dari Ditreskrimsus Polda Jatim akan mengawasi modus penipuan ini. Salah satunya dengan melakukan patroli cyber di media sosial,” ujarnya.
Biasanya, para keluarga pasien Covid-19 yang membutuhkan plasma konvalesen, kerap membuat pengumuman jika butuh pendonor dengan sejumlah kualifikasi. Pengumuman ini disebarkan melalui media sosial atau sejumlah grup hingga status di aplikasi perpesanan. Di dalam pengumuman juga ditulis nomor keluarga pasien yang bisa dihubungi.
“Nomor keluarga pasien (yang tersebar di medsos) ini yang biasanya dihubungi oleh penipu. Penipu ini memanfaatkan nomor keluarga ini melalui medsos, mengontaknya dan menawarkan plasma konvalesen,” ungkapnya.
Untuk itu, Farman berharap masyarakat bisa aktif melaporkan ke polisi jika menemui modus penipuan ini. Farman juga meminta masyarakat tak mudah percaya jika ada pihak yang hendak membantu mendonorkan plasma konvalesen, namun meminta sejumlah uang dengan jumlah fantastis.
BACA JUGA:
- Pendonor Plasma Konvalesen di PMI Surabaya Makin Banyak
- Berdampak Positif, Simak 3 Fakta Donor Plasma Konvalesen
- Wali Kota Kediri Pastikan Kesiapan Donor Plasma Konvalesen di Kantor PMI Kota Kediri
Sebelumnya, PMI Jatim menerima laporan penipuan plasma konvalesen di Sidoarjo. Orang yang membutuhkan plasma konvalesen diminta untuk transfer uang. Namun setelah uang dikirim, pendonor pun tak kunjung hadir.
Sekretaris PMI Jatim, Edi Purwinarto berpesan kepada masyarakat yang membutuhkan plasma konvalesen untuk langsung berhubungan dengan UDD PMI. “Jangan langsung berhubungan dengan calon pendonor,” imbaunya. (*)