Kediri – Romdi Rijohansyah, seorang bayi di Kabupaten Kediri ini menderita hidrocephalus atau pembesaran tempurung kepala. Bayi malang tersebut terpaksa kehilangan masa kecilnya dan merasakan keceriaan seperti bayi normal pada umumnya. Johan hanya bisa terbaring di tempat tidur dan gendongan ibunya.
Andri Budi dan Suciati orang tuanya, warga Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri ini hanya bisa pasrah terhadap penderitaan yang dialami sang buah hati, sembari berharap kesembuhan untuk anaknya.
Menurut orang tuanya, Romdi menderita pembesaran tempurung kepala atau hidrocephalus, sejak berusia lahir.
Andri Budi mengaku, kelainan yang dialami buah hatinya, sebenarnya sudah terjadi sejak dikandungan usia 8 bulan. Kini, Johan sudah menginjak usia 1 tahun. Dan kondisi kepalanya terus membesar.
“Kami sudah membawa Johan ke rumah sakit satu kali, namun tidak ada hasil. Kami berharap agar pemerintah segera melakukan penanganan serius, karena selama ini hanya mendapatkan perawatan ringan saja di rumah sakit,” kata pria yang sehari hari bekerja sebagai pembuat batu batako ini.
Seharusnya, Johan bisa dirujuk ke RSUD Dr. Sutomo Surabaya supaya mendapat penanganan intensif. Meski sudah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), tetapi karena keterbatasan biaya hidup, sehingga sang anak hanya dirawat di rumah.
Karena keadaan yang dialaminya tersebut, kedua orang tua Johan hanya bisa pasrah. Pekerjaan sebagai pembuatan batu batako dan kerja serabutan tidak cukup untuk membiayai pengobatan Johan termasul biaya hidup jika harus diobatkan ke Surabaya. Mereka berharap segera ada uluran tangan dari dermawan dan bantuan dari pemerintah. (ydk/sam)
Baca Juga :