Kediri (Jatimsmart.id) – Pemberantasan hama tanaman padi tidak harus dilakuan dengan obat kimia atau pestisida. Ada cara lain, yakni menciptakan musuh alami, dengan biaya yang lebih murah. Seperti yang dilakukan petani di Kabupaten Kediri ini. Mereka menanam tanaman refugia atau bunga warna-warni yang berfungsi untuk mendatangkan dan mengembangkan populasi predator musuh alami dari hama tanaman pangan.
Refugia tersebut merupakan bantuan dari M Zaini, anggota DPRD Kabupaten Kediri yang akan ditanam di sepanjang jalan akses pertanian dan di tepi saluran irigasi pertanian.
Ada sebanyak 4.000 bibit tanaman refugia yang telah diserahkan Zaini, sejak Selasa (1/4) kemarin pada Kelompok Tani Dewi Sri 2 Desa Plosorejo Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri.
BACA JUGA :
- Serangan Hama Tikus Marak, Dispertanbun Kediri Lakukan Pemberantasan Serentak
- Dispertanbun Kabupaten Kediri Sosialisasikan Pemberantasan Hama Tikus
“Bibit tanaman refugia yang saya berikan ke petani itu, berasal dari bantuan saya pribadi, dari Dinas Pertanian Kabupaten Kediri dan ada pembenihan mandiri yang dilakukan petani,” jelas Zaini.
Menurut Zaini pemberian bantuan bibit tanaman ini, sebagai bentuk kepedulian terhadap petani yang saat ini prihatin atas semakin mahalnya biaya usaha pertanian. Salah satunya biaya untuk penanggulangan hama.
“Sehingga, tanaman refugia ini diharapkan dapat menekan biaya usaha pertanian dan berdampak pada bertambahnya Nilai Tukar Petani (NTP),” jelas wakil rakyat dari Partai Demokrat ini.
Sementara itu menurut Imam masruri (40) sekretaris kelompok Tani Dewi Sri 2, bantuan bibit tanaman pembasmi hama ini sangat membantu petani.
BACA JUGA :
- Melalui Video Conference, Wali Kota Kediri Kembali Umumkan 1 Warganya Positif COVID-19
- Khofifah Dorong Tenaga Medis di Jawa Timur Segera Lakukan Rapid Test COVID-19
“Petani sekarang tidak harus mengeluarkan biaya terlalu banyak untuk membeli pestisida pembasmi hama. Sudah cukup terbantu dengan tanaman refugia yang ada disekitar tanaman padinya,” terang Imam.
Lebih lanjut Imam menjelaskan jika nantinya semua petani mau mengembangkan sendiri tanaman ini. Maka biayanya akan lebih murah dari pada harus membeli pestisida.
“Yang jelas ini penanggualangan secara alami tidak merusak lingkungan. Dengan biaya murah dan menambah keindahan dengan warna-warni bunga,” pungkas Imam. (ad)