Kediri – Batik merupakan salah satu warisan Indonesia yang mendunia yang telah diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific And Cultural Organization). Banyak tokoh- tokoh dunia menggunakan batik seperti Nelson Mandela dan Barack Obama.
Agar tetap lestari, perlu adanya perhatian dari khususnya para generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan belajar membatik, seperti yang dilakukan oleh siswa di SDN Tamanan Kota Kediri. Sabtu (2/3/2019).Bahkan kegiatan membatik seragam ini rencananya akan digunakan sebagai seragam khas di sekolah tersebut.
Selain itu, kegiatan membatik ini juga mendukung upaya Pemerintah Kota Kediri dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan, karena selain meningkatkan kompetensi, pendidikan juga harus dapat mengasah kreatifitas siswa. Meski masih terlihat kesulitan, namun para siswa terlihat antusias. Mereka benar-benar memperhatikan cara membantik menggunakan canting, dengan mengikuti arahan guru.
“Saya sangat takjub karena hari ini siswa SDN Tamanan bikin ekstra batik yang batiknya dibikin sendiri lalu dijadikan seragam khas. Jadi dari sini saya melihat muncul kreatifitas, keuletan, kegigihan, ketlatenan dan keindahannya. Jadi mereka juga berpikir tentang keindahan bagaimana batik ini dipakai menjadi batik yang bagus. Mudah-mudahan ini bisa dicontoh oleh sekolah lain dan Mudah- mudahan ini bisa mendidik anak-anak kita supaya ke depan mereka memiliki jangkauan yang lebih luas daripada kita,” kata Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar saat berkunjung di SDN Tamanan.
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Lurah Tamanan dan Kepala Sekolah, Mas Abu juga melihat-lihat seluruh ruang kelas dan menyaksikan proses kegiatan belajar mengajar. Menurutnya, sarana prasarana yang ada di SDN Tamanan sudah cukup bagus. Ditambah lagi ada beberapa ekstrakulikuler yang dapat menjadi wadah kreatifitas para siswa. “Saya sangat senang ada banyak kegiatan. Saya juga senang ada mushola yang biasa dibuat untuk sholat dhuha, sholat berjamaah, karawitan, ada juga kelas inspirasi, drumband dan yang luar biasa bisa membuat seragam sendiri dengan kain batik yang batiknya dibuat sendiri,” ungkapnya.
Di era teknologi yang berkembang pesat saat ini, Mas Abu juga berpesan kepada orangtua dan para guru agar mendidik serta mengarahkan para siswa agar di masa mendatang mereka memiliki skill, mental dan daya saing yang tinggi. “Saya titip kepada bapak/ ibu tolong dijaga putra putri kita. Didik mereka agar memiliki daya saing yang tinggi. Mental mereka harus ditingkatkan. Jangan dimarahi tapi biasakan untuk berdiskusi. Batasi anak-anak ketika menggunakan gadget. Tanpa kita ajari, saat ini anak-anak sangat pandai dalam menggunakan gadget. Kita harus selalu mengawasi mereka, karena teknologi itu seperti dua mata pisau yang bisa berdampak positif dan negatif,” pesannya. (ydk/sam)
Baca Juga :
- Motif Kontemporer dan Warna Baru, Tarik Minat Milenial Pada Batik
- Nanang Wahyudianto, Konsisten Lestarikan Seni Grafis Cukil Kayu
- Kisah ODGJ di Kediri yang Sembuh dan Sukses Produksi Alat Makan Beromzet Jutaan