Kediri (Jatimsmart.id) – Penampakan seekor buaya di Sungai Brantas cukup menyita perhatian banyak pihak. Termasuk dari Aksi Relawan Muslim Indonesia (ARMI) Kediri. Dari pengamatan awal, ARMI mengidentifikasi hewan predator itu dari jenis Buaya Muara.
“Sebenarnya sedari dulu buaya memang ada di Sungai Brantas. Tapi buayanya biasa disebut Buaya Kodok karena kepala dan warnanya mirip kodok. Kalau yang sekarang sering muncul bahkan dua kali terjaring di sisi selatan Bendung Gerak Waru Turi dari jenis Buaya Muara. Yang di foto tersebut juga jenis Buaya Muara,” kata Abu Ubaidilah, Ketua ARMI Kediri, Rabu (5/2).
Menurut Obed, sapaan akrab pria tersebut Buaya Muara memiliki ciri mulut panjang dan menumpul di moncongnya. Ciri-ciri tersebut identik dengan buaya yang sempat difoto oleh para pemancing di Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Kota Kediri tersebut. Tepatnya di belakang Mall Ramayana.
“Ada dua kemungkinan. Buaya itu migrasi atau dilepas liarkan oleh pemilik atau lepas sendiri,” beber Obed.
Lebih lanjut, Sungai Brantas menurut Obed memang cocok untuk habitat buaya. Sebab, masih banyak ikan sebagai makanan mereka. Kemunculan, justru menandakan kondisi air sungai yang masih cukup ramah. Akan tetapi, berdasarkan kajian ARMI, air Sungai Brantas sudah lama terpapar limbah dari berbagai pabrik industri.
“Persoalan air Sungai Brantas tercemar memang sejak lama terjadi. Beberapa tahun yang lalu kita pernah investigasi dan lakukan uji sampling terhadap kualitas air. Ternyata saat tengah malam, konsentrasi limbah sangat tinggi di dekat pabrik-pabrik yang berdiri di dekat Sungai Brantas. Kesimpulanya adalah pabrik-pabrik tersebut membuang limbah di tengah malam tanpa melalui IPAL, yang tujuannya ntuk menekan biaya,” bebernya.
ARMI Kediri bekerja sama dengan WWI (Wild Water Indonesia) Kediri pernah memasang banner larangan mencari ikan dengan racun atau potas, bom ikan dan setrum. Kampanye tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Sungai Brantas.
“Dari uji sampel ikan, ternyata ikan yang kena strum dan lepas atau masih hidup akan cacat (bengkok badan) juga infertilitas atau mandul. Malah menurut hasil penelitian oleh Ecoton, ada kecenderungan beberapa spesies ikan menjadi monosex,” tegasnya.
Sementara itu, hari ini, BPBD Kota Kediri, TNI-Polri dan pihak Kelurahan setempat melakukan cek lokasi. Pihaknya meminta keterangan ke sejumlah warga.
Sebelumnya, seekor buaya menampakkan diri di Sungai Brantas Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Kota Kediri, tepatnya di belakang Ramayana Mall Kediri. Kemunculan hewan predator berukuran anakan tersebut diketahui oleh para pemancing. (ydk/jek)