Madiun (Jatimsmart.id) – Memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi di beberapa wilayah, PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun melakukan berbagai upaya yang mengedepankan keselamatan untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang lancar dan terkendali sehingga pelanggan dapat menikmati perjalanan KA dengan aman dan nyaman.
Upaya yang dilakukan Daop 7 Madiun antara lain dengan menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) di beberapa titik yang dapat menjangkau lokasi apabila terjadi hambatan akibat cuaca ekstrim seperti banjir, amblesan dan tanah longsor.
BACA JUGA:
- Meriahkan Kemerdekaan, KAI Pasang Livery Khusus HUT RI Ke-76
- Hari Ini Kereta Api Lokal di Daop 7 Madiun Kembali Beroperasi, Perhatikan Syarat Naiknya
- Ini dia Persyaratan Naik Kereta Api Selama Masa PPKM Darurat
Adapun AMUS ini terdiri dari batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya yang telah ditempatkan di 13 titik wilayah Daop 7 Madiun.
“Masing-masing di Stasiun Walikukun, Ngawi, Magetan, Madiun, Caruban, Bagor, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Sumobito, Kediri, Tulungagung, dan Blitar,” ucap Manager Humas Daop 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko.
Selain itu Daop 7 Madiun juga menyiapkan tim reaksi cepat Flying Gank untuk menjaga kehandalan perjalanan kereta api. Tim ini akan melakukan pemeriksaan rutin jalur KA untuk mengantisipasi gangguan alam serta meminimalisir resiko dan mempercepat penanganan jika sewaktu-waktu terdapat dampak dari cuaca ekstrim pada operasional KA.
“Tenaga Flying Gank disiagakan 24 jam apabila terjadi rintang jalan ataupun peristiwa luar biasa hebat,” jelas Ixfan.
Ixfan mengatakan saat ini setidaknya terdapat 13 titik rawan banjir yang memiliki potensi luapan air di wilayah Daop 7 Madiun, diantaranya:
1. BH 134, Km. 212+972 antara Stasiun Walikukun – Kedungbanteng
2. BH 80, Km. 193+142 antara Stasiun Ngawi – Kedunggalar
3. BH 444, Km. 166+459 antara Stasiun Madiun – Magetan
4. BH 340, Km. 136+380 antara Stasiun Bagor – Saradan
5. BH 289, Km. 109+718 antara Stasiun Baron – Sukomoro
6. BH 255A, Km. 93+820 antara Stasiun Sembung – Kertosono
7. BH 630, Km. 183+84 antara Stasiun Ngadiluwih – Kediri
8. BH 613, Km. 173+572 antara Stasiun Kras – Ngadiluwih
9. BH 537, Km. 133+723 antara Stasiun Blitar – Rejotangan
10. BH 443, Km. 107+933 antara Stasiun Garun – Talun
11. BH 452, Km. 109+491 antara Stasiun Garun – Talun
12. BH 457, Km. 110+480 antara Stasiun Garun – Talun
13. BH 490, Km. 116+203 antara Stasiun Garun – Talun
BACA JUGA:
- Dukung Operasional Kereta Medis Darurat, Pemkot Madiun Siapkan Tenaga Kesehatan
- Ribuan Tiket Kereta Api Masih Tersedia untuk Libur Panjang Pekan Ini
- Kereta Api Reguler Mulai Beroperasi Besok, Ini Syaratnya
Ixfan menambahkan hal lain yang juga dilakukan oleh Daop 7 Madiun adalah dengan menebang pohon yang beresiko tumbang di beberapa wilayah serta pengecekan dan pembersihan maupun normalisasi saluran air di area jalur KA wilayah Daop 7 Madiun.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan perjalanan kereta api yang selamat, aman, nyaman dan sehat, bagi pelanggan kami,” tutup Ixfan. (*)