Kediri (Jatimsmart.id) – Untuk mengetahui langsung kondisi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tengah pandemi Covid-19 ini, Regina Nadya Suwono, Anggota DPRD Kota Kediri mengunjungi sejumlah pelaku UMKM di daerah pemilihannya. Selain memberikan dukungan, Regina ingin memastikan, mereka mendapatkan perhatian lebih dari OPD terkait di Pemerintah Kota Kediri.
Kunjungan dilakukan Regina, anggota Komisi B DPRD Kota Kediri ke UMKM di Kelurahan Kemasan Kota Kediri, Jumat (19/6). Regina ingin melihat langsung, baik mereka yang bergelut di bidang makanan ringan maupun konveksi dari anggota UMKM Karang Taruna Kecamatan Kota.
“Saya dari Komisi B memang ingin turun ke dapil, melihat langsung situasi UMKM di Kota Kediri karena masa pademi ini kan berdampak sekali sama UMKM. Banyak yang penghasilannya mungkin menurun. Saya mau lihat langsung di lapangan, penjualannya ini bagaimana, prosesnya bagaimana. Dan harapannya bisa menampung aspirasi teman-teman. Khususnya karang taruna untuk bisa disampaikan ke mitra kami terkait, ada Disperindag, Disbudparpora dan Dinkop,” terang politisi muda Partai PDI-Perjuangan ini, Jumat (19/6).
Dari kunjungan ini, Regina banyak menyerap aspirasi terkait kendala yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Untuk itu Regina ingin ada perhatian lebih dari OPD terkait di Pemerintah Kota Kediri, baik dalam hal pendampingan maupun fasilitas.
“Nah kalau kita nggak turun kan kita nggak tahu ternyata di Kemasan ini ada hasil UMKM yang sudah di ekspor ke Hongkong. Terus ada percetakan kaos yang sudah laris setiap harinya harus PO-PO terus atau Pre Order. Ini kan sebenarnya ada kesempatan tinggal pemerintah mau melihat, pemerintah ada political will atau tidak untuk membantu mereka. Dengan saya turun ini kami ada bukti kuat untuk dinas-dinas terkait agar bisa bergerak cepat. Jangan sampai dinas-dinas ini menggunakan korona menjadi alasan untuk tidak memperhatikan teman-teman pelaku UMKM,” tambah Rere, sapaan akrab Regina.
Terlebih di kondisi sulit ini, Regina ingin ada terobosan kreatif dari dinas terkait untuk membantu mereka yang mengalami penurunan omzet hingga 50 persen lebih.
“Jangan sampai sekali (pelatihan) kemudian dicolne atau dilepaskan karena mereka butuh pendampingan. Jangan sampai hanya lengah sampai disitu. Kemudian saya tanya, katanya hanya mendapatkan, contohnya booth gratis waktu CFD (Car Free Day) lha ini kan sudah nggak ada CFD karena korona. Saya harap Pemerintah bisa lebih berpikir kreatif untuk memberdayakan mereka dengan tadi melihat kondisi di lapangan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Kelurahan Kemasan, Suntoro mengakui selama ini pemerintah sebenarnya cukup peduli dengan rutin menggelar pelatihan. Hanya saja, seperti yang dikeluhkan para pelaku UMKM, tak ada tindak lanjut dari pelatihan tersebut.
“Perhatian sebenarnya ada, masih sekitar pelatihan-pelatihan saja. Ini kan perlu tindak lanjut terus, pendampingan terus. Yang diharapkan teman-teman UMKM di Kemasan, selesai pelatihan jangan langsung selesai gitu. Ada pendampingan terus,” harap Suntoro.
Selain menyerap aspirasi para pelaku UMKM, Regina juga memberikan dukungan semangat dan inovasi agar mereka tetap produktif di masa pandemi ini. Ia pun tak lupa memborong produk-produk UMKM itu sebagai buah tangan. (ydk/jek)