Kediri (Jatimsmart.id) – Pembangunan desa menjadi konsentrasi pembangunan nasional. Mulai dari adanya UU Desa pada 2014, kini pembangunan desa mulai dinilai berdampak positif bagi kemajuan masyarakat. Khususnya, dalam pemberdayaan masyarakat yang semakin aktif terlibat pada arah pembangunan desa.
Hal tersebut disampaikan Ahmad Amirul Mukminin, mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri ketika menjadi pembicara dalam acara Literasi Digital Kediri.
Ia menerangkan bahwa desa mempunyai modal yang sangat besar untuk melakukan pembangunan yang terus berkemajuan.
“Dibutuhkan komitmen untuk membangun pariwisata desa oleh seluruh pihak yang ada di desa tersebut. Mulai dari kepala desa, warga, pemuda karang taruna, Bumdes dan seluruh unsur masyarakat lainnya harus sepakat untuk membangun potensi desa terkait sektor wisata,” ungkap Amir.
Selain itu, Amir memandang perlunya tata kelola yang rapi dalam memajukan desa. Sehingga, dapat terwujud masyarakat yang madani dari di desa.
“Tata kelola sumber daya manusia atau melakukan manajemen kemudian melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder. Ada dinas pariwisata, organisasi yang khusus mendampingi pegiat desa agar pariwisatanya maju yaitu Generasi Pesona Indonesia yang dibuka Kementerian Pariwisata,” terang Sekretaris Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) periode 2016-2018.
Ia juga berharap dengan adanya kolaborasi, maka terwujud juga pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif untuk masyarakat sekitar.
“Manfaat dibangunnya pariwisata di desa yakni dapat menumbuhkan ekonomi kreatif, para pemuda atau ibu-ibu dapat membuat oleh-oleh khas daerahnya untuk dijual kepada wisatawan. Bagi pemerintahan desa, jika menggiring, memfasilitasi anak-anak muda agar mengadakan diskusi diskusi seperti ini bisa meningkatkan pendapatan asli desa yang tidak selalu berorientasi pada dana desa,” terangnya.
Seperti halnya UMKM dan perputaran ekonomi di desa pariwisata tersebut diharapkan masyarakat akan semakin sejahtera.
“Ini juga menjadi sarana untuk membantu masyarakat para pelaku UMKM apapun itu terlebih untuk usaha kuliner karena mereka akan banyak kedatangan tamu, banyak orang datang ke desa membawa uang, dia ingin menikmati liburan sekaligus berwisata kuliner.
Otomatis desa wisata ini membuka lapangan pekerjaan juga, bisa sebagai sebagai tukang parkir, manajemen pemandu wisata, sosial media branding banyak sekali tenaga kerja yang didapat dari lokal desa,” pungkasnya. (*)