Kediri – Setelah lebih dari 10 Tahun berjuang mewujudkan Politeknik Kediri menjadi Negeri, akhirnya terwujud.
Hari ini serah terima aset Pemkot Kediri kepada Kemenristekdikti dan pembukaan Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Negeri Malang (Polinema) di Kota Kediri usai dilasanakan di Ruang Joyoboyo Pemkot Kediri.
Dalam tersebut hadir langsung dari Kota Malang. Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Joyoboyo, Achmad Maschut.
Menurut Maschut, setelah perjuangannya selama 10 tahun, Ia bersyukur karena bisa menyaksikan serah terima Politeknik Kediri ke Polinema. Dirinya juga berharap, PSDKU Polinema di Kota Kediri bisa berkembang menjadi lebih bagus terutama dari segi SDM.
“Sudah lama saya ingin di Kota Kediri ini ada perguruan tinggi negerinya. Ada hadis yang menyatakan bahwa ada tiga perkara yang tidak akan putus amalnya walaupun kita sudah tiada. Dan inshaAllah semua itu ada di Kementerian Pendidikan,” Ucap Maschut.
Hadir langsung dan mendampingi Sekjen Kemenristekdikti Ainun Na’im, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Ia menceritakan perjuangan dan perjalanan panjangnya menjadikan Politeknik Kediri menjadi perguruan tinggi negeri.
“Ini perjalanan yang cukup panjang. Awal menjabat, saya melakukan penelitian dengan beberapa tim, salah satunya bersama Prof. Rhenald Kasali, meneliti tentang Kota Kediri dan masa depannya. Ternyata di Kota Kediri ada potensi yang sangat menonjol. Yaitu Perdagangan, Jasa dan Pendidikan. Sehingga kita repositioning sedikit Kota Kediri untuk mengambil segmen di bidang pendidikan untuk dikembangkan dan dimajukan. Salah satunya membuat Poltek menjadi negeri dan menambah Universitas Brawijaya. InshaAllah dengan ini, ekonomi masyarakat maupun human development index di Kota kediri akan bagus. Dan saat ini human development index di Kota Kediri berada di 5 terbaik di Jawa Timur,” jelas Abdullah Abu Bakar. Senin, (1/7/2019).
Walikota yang sudah menjabat dua periode tersebut mengatakan, gagasan peralihan status Poltek menjadi negeri sudah ada sejak lama.
Ia berharap, perubahan status tersebut akan membawa dampak positif bagi kemaslahatan masyarakat Kota Kediri.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kemenristek Dikti, Prof. Ainun Na’im mengungkapkan bahwa Kemenristekdikti memiliki kebijakan untuk menyederhanakan kelembagaan perguruan tinggi di Indonesia.
Dimana jumlah perguruan tinggi di indonesia yang sekarang jumlahnya mencapai 4.500 dirasa kurang efisien dan perlu dilakukan penggabungan beberapa perguruan tinggi menjadi satu perguruan tinggi agar operasionalnya lebih efisien dan lebih produktif.
“Alhamdulilah kita akan melaksanakan penyerahan Politeknik Kediri ke Politeknik Negeri Malang dan dengan demikian Politeknik di Kediri ini menjadi sebuah lembaga pendidikan tinggi atau Politeknik milik Negara Republik Indonesia. Dan manfaatnya sudah tentu untuk masyarakat Kediri dan sekitarnya namun tidak menutup kemungkinan seperti halnya perguruan- perguruan tinggi lainnya itu akan datang mahasiswa dari segala penjuru tanah air. Jadi mahasiswa Poltek Kediri menjadi mahasiswa Politeknik Negeri Malang. Kemudian prodinya tetap, akreditasinya juga tetap. Kemudian ya gelar dan sebagainya tetap lulusannya nanti. Dosen-dosennya bisa bertambah dari dosen Politeknik Negeri Malang. Dosen-dosen yang ada sekarang tetap bekerja sebagai dosen di Poltek Kediri dan mereka mungkin juga bisa mengajar di malang juga, jadi sama-sama,” Jelas Ainun Na’im.
Serah terima aset Pemkot Kediri kepada Kemenristekdikti dan pembukaan PSDKU Polinema di Kota Kediri ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima fasilitas dan SDM dari Yayasan Pendidikan Tinggi Joyoboyo ke Kemenristekdikti.
Dilanjutkan dengan penandatanganan alih status Politeknik Kediri dan Penandatanganan pernyataan bertanggungjawab penyelenggaraan PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kota Kediri serta penyerahan SK PSDKU Politeknik Negeri Malang di Kediri. (ad/sam)