Nganjuk (Jatimsmart.id) – Korban selamat dari bencana longsor di Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk menceritakan kisah mereka. Bagaimana mereka berjuang menyelamatkan diri, saat material longsor menerjang dan menghancurkan tempat tinggalnya.
Peristiwa longsor yang terjadi, Minggu (14/2) malam di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk masih hangat diingatan Sugi Mike Wati. Ia bersama keluarganya adalah salah satu penyintas saat longsor menerjang desa mereka.
“Waktu itu lampu mati sekitar jam 16.00 Wib. Pas mau salat maghrib hujan. Nah, pas enak-enak doa seperti ada suara mobil naik, seperti ngegas gitu. Saya pikir mobil mau naik susah, jadi tetap berdoa. Setelah itu keluar, ternyata longsor,” cerita perempuan yang akrab disapa Mike ini, Senin, (15/2).
Mike yang panik, kembali masuk ke dalam rumahnya. Nahas, longsor susulan yang begitu cepat langsung menerjang tempat tinggalnya. Rumah Wati roboh. Reruntuhan bangunan yang hancur menimpa dan melukai pelipis mata kanan, tangan dan kakinya.
Bersama suami, anak perempuannya yang masih balita dan kedua orang tuanya, Mike berusaha menyelamatkan diri. Ia terus berteriak meminta bantuan warga.
BACA JUGA :
- Tanah Longsor di Nganjuk, 16 Warga Masih Dalam Pencarian
- Tanah Longsor di Nganjuk, BPBD Sigap Lakukan Penanganan Darurat
- Evakuasi Longsor, Jalur Kediri-Batu di Tutup
“Saya teriak-teriak terus, suami juga teriak. Akhirnya ditolong warga. Pak RT dan warga,” imbuhnya.
Malam itu Mike langsung dievakuasi ke rumah kepala desa setempat. Luka dipelipis mata kanannya diobati. Selain baju berwarna hijau tosca yang melekat ditubuhnya dan kain gendongan untuk sang buah hati, tak ada barang yang sempat dibawanya
Kini, ia bersama 140 warga lain telah menempati posko pengungsian di SD Negeri 3 Ngetos. Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat memastikan, pemerintah akan menanggung semua kebutuhan para pengungsi.
“Semuanya akan dicukupi oleh pemerintah daerah. Alhamdulillah sudah ada dapur umum, nanti juga akan ada puskesmas dan rumah sakit darurat dari Bhayangkara,” kata Novi usai mengevakuasi para pengungsi ke SD Negeri 3 Ngetos.
BACA JUGA :
- Lakukan Hal Ini Agar Terhindar Dari Bahaya Longsor
- Rumah Ambrol Diterjang Longsor, Sekeluarga di Lereng Wilis Mengungsi
- Delapan Kecamatan Banjir dan Longsor, BPBD Jember: Masih Butuh Bantuan
Sementara itu, hingga sore ini, sejumlah pengungsi yang sempat dinyatakan hilang akhirnya ditemukan. Sebanyak 10 dari 12 pengungsi yang ditemukan dinyatakan meninggal dunia. Sementara 9 lainnya masih dalam proses pencarian oleh Tim SAR. (ap/ydk)