Tulungagung – Dinyatakan positif tertular HIV-AIDS di tahun 2015 lalu, Ahmad Sholeh (34), warga Kabupaten Tulungagung ini sempat mengalami shock serta mengurung diri hingga berbulan-bulan lamanya. Kini ia bangkit melawan penyakitnya dan bergabung menjadi relawan penanggulangan HIV-AIDS yang penderitanya justru kerap dikucilkan di masyarakat.
Ahmad Sholeh adalah salah satu dari dua orang dengan HIV-AIDS (ODHA) yang memberanikan diri terbuka pada publik. 2.246 ODHA lainnya yang tercatat dalam kurun waktu 12 tahun terakhir memilih menutup diri. Bahkan untuk terbuka pada sesamanya, hanya tercatat sebagian kecil saja.
Di tahun 2018 ini ODHA di Tulungagung tercatat meningkat diangka 357 orang , dari tahun sebelumnya sebanyak 324 orang. Para odha ini , terbanyak di idap oleh mereka yang berusia produktif, yakni lebih dari 50 persen dari total ODHA di Tulungagung.
Ahmad Sholeh diketahui tertular virus mematikan HIV-AIDS akhir tahun 2013 dan melakukan pengobatan sejak tahun 2015. Terpaparnya virus yang menggerogoti daya tahan tubuhnya ini, karena sebelumnya ia kerap melakukan kegiatan beresiko dengan HIV-AIDS disaat masih usia remaja.
Saat pertama kali vonis itu ia ketahui, pria yang juga pernah merantau ke Malaysia ini shock , karena dirinya merasa sehat. Ia pun selama hampir 7 bulan mengurung diri di rumah” tidak tahu akan berbuat apa , dan harus kemana” katanya
Setelah melalui ujian hidup yang teramat berat, akhirnya dengan kesadarannya, Ahmad Sholeh bangkit dengan mencari teman-teman sesama ODHA, bahkan kehadiran Ahmad Sholeh di tengah-tengah sesama ODHA justru mendapat dukungan penuh untuk bertahan dari grogotan virus yang hingga kini belum ada obatnya itu.
“Sejak menemukan teman sebaya , atau senasib ODHA , saya rajin melakukan pengobatan ARV di RSUD Dokter Iskak Tulungagung dan puskesmas” imbuhnya. Sejak saat itu Ahmad Soleh, menerjunkan diri menjadi penggiat penanggulangan HIV-AIDS di Tulungagung . Bahkan kini ia di tunjuk sebagai Koodinator Pendampingan dan Konseling ODHA, yakni Hope Comunity , atau kelompok dukungan sebaya (KDS), dan juga aktif di Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Tulungagung. Meski tidak mudah karena anggapan miring masyarakat, dirinya tetap bersemangat berjuang melawan penyakitnya serta sesamanya.
“saya berharap masyarakat justru tidak menjauhinya” harap Ahmad
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir setelah melakukan pengobatan ARV, kini kondisinya semakin bugar , sedangkan virus yang ada dalam tubuhnya nyaris tidak nampak saat dilakukan uji laboratorium .
Kini Ahmad Soleh berharap kepada sesama ODHA agar mulai sadar melakukan pengobatan ” jangan takut karena kalian tidak sendiri , masih banyak teman-teman odha yang mendukung dan mendampingi” pungkas Ahmad. (pam/ydk)