Blitar (Jatimsmart.id) – Kader PDI- Perjuangan Kota Blitar melakukan long march menuju Mapolres Blitar Kota. Dengan membawa bendera partai, mereka meminta polisi tegas mengusut kasus pembakaran bendera partainya.
Dalam aksi itu, sebanyak 7 orang perwakilan massa, diantaranya Ketua dan Sekretaris DPC PDI-P dan beberapa pengurus lainnya dipersilahkan masuk, untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Kapolres Blitar Kota.
Namun karena Kapolres Blitar Kota, AKBP Leonard M Sinambela masih Vidcon dengan Kapolda, perwakilan massa diterima Wakapolres Blitar Kota, Kompol Nur Halim di Ruang Command Center Polres Blitar Kota.
Dalam dialog tersebut Syahrul pertama mengucapan Selamat HUT Bhayangkara Ke-74, serta menyampaikan tujuan datang ke Mapolres Blitar Kota untuk meneruskan aspirasi DPC PDI-P Kota Blitar.
“Yakni mendukung polisi mengusut tuntas, pelaku aksi pembakaran bendera partai PDIP pada saat aksi demo di Jakarta beberapa hari lalu,” tutur Syahrul, Kamis (2/7).
Selanjutnya diserahkan surat aspirasi DPC PDIP Kota Blitar, untuk disampaikan kepada Kapolri melalui Polres Blitar Kota. Sebelum mengakhiri pertemuan, ternyata perwakilan massa PDIP Kota Blitar sudah menyiapkan kejutan untuk Polres Blitar Kota. Yaitu kue tart HUT Bhayangkara Ke-74 dan rangkaian bunga, yang diterima Kompol Nur Halim.
Usai menerima perwakilan dari DPC PDIP Kota Blitar, Wakapolres Blitar Kota Kompol Nur Halim mengatakan akan meneruskan aspirasi ini ke Kapolri, sesuai dengan apa yang disampaikan.
“Terkait dengan dukungan untuk mengusut tuntas, adanya peristiwa pembakaran bendera partai di Jakarta beberapq waktu lalu,” kata Kompol Nur Halim.
Sementara itu Ketua DPC PDIP Kota Blitar, dr Syahrul Alim sebelum mengajak massa kembali ke Kantor DPC PDI-P mengatakan kedatangan ke Mapolres Blitar untuk memberikan dukungan dan menuntut polisi mengusut tuntas, aksi pembakaran bendera dan menangkap pelakunya.
“Karena aksi terserbut merupakan tindakan provokasi yang bisa memecah belah bangsa, oleh karena itu kami minta warga PDIP di seluruh Indonesia tidak terpancing tetap menjaga perdamaian Indonesia dan menyerahkan kepada polisi untuk mengusutnya,” paparnya. (tok/jek)