Kediri (Jatimsmart.id) – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kediri mengikuti puncak perayaan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 secara virtual bersama seluruh BNN se-Indonesia, Jumat (26/6). Acara ini dipimpin Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dan dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua DPR RI dan para pegiat Anti Narkotika di Tanah Air.
BNN Kabupaten Kediri mengikuti gelaran bertajuk ‘Hidup 100 % di Era New Normal Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia Tanpa Narkoba’ itu di Kantornya, di Jalan Raya Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Hadir bersama mereka, Wakil Bupati Kediri H. Masykuri, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Kediri Rohmadi, perwakilan TNI-Polri serta perangkat lain di Pemerintahan Kabupaten Kediri dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
Dalam sambutannya, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengungkapkan, peringatan ini penting sebagai momentum untuk tetap menunjukkan kewaspadaan terhadap bahaya narkotika. Terlebih, penyalahgunannya meningkat pada 2019 ini.
“Data BNN menyebutkan bahwa angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia tahun 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10-59 tahun. Tahun 2019 naik menjadi 3,6 juta,” kata Ma’ruf Amin.
Sementara penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di 2018 mencapai angka 2,29 juta. Adapun kelompok masyarakat yang paling rawan terpapar barang haram ini adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial.
“Hal ini memerlukan perhatian khusus,” tegasnya.
Lebih lanjut, pada tataran global, lembaga PBB yang mengurusi masalah narkotika pada 2018 menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 persen dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba.
Sehingga saat ini, menurut Ma’ruf Amin, dunia sedang dihadapkan pada musuh bersama. Selain COVID-19, juga narkotika yang memerlukan penanganan sama.
“Penanganan narkotika dan COVID-19 membutuhkan standar yang sama, yaitu untuk memberikan jaminan dan melindungi hak-hak masyarakat agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal,” tegasnya.
Keduanya bagi Amin merupakan ancama serius dan memiliki dampak yang multidimensi. Masuk dari negara hingga unit terkecil yakni keluarga.
Senada dengan sikap tegas Wakil Presiden itu, Kepala BNN Kabupaten Kediri AKBP Lilik Dewi Indarwati mengatakan, pihaknya siap untuk memberantas narkoba di wilayahnya. Tentu, dengan bersinergi bersama seluruh pihak-pihak terkait lainnya.
Setidaknya dua tahun terakhir ini, BNN Kabupaten Kediri telah mengukap 7 kasus narkoba dengan menangkap 10 tersangka. Barang buktinya pun cukup luar biasa, ada sabu-sabu, ganja, ekstasi juga ribuan pil doble l yang sangat berbahaya jika dikonsumsi masyarakat.
Selain pemberantasan, dari sisi pencegahan pihaknya juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya barang haram itu.
“Seksi pencegahan tiada hari tanpa sosialisasi. Berikutnya juga kita lakukan tes urine secara mandiri dan berkesinambungan dari seksi rehabilitasi juga sudah kita lakukan baik itu rawat jalan maupun rawat inap. Di 2 tahun terakhir ini kita sudah melakukan rawat jalan sekitar 50 klien, yang mana kebanyakan adalah di usia produktif,” tambahnya
Mengingat bahayanya, AKBP Dewi berharap peran serta masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan terhadap peredaran barang haram itu.
“Stop cuek, mari kita bersama-sama bergandengan tangan untuk mencegah dan melawan narkoba karena narkoba ini sudah semakin merajalela. Sudah tidak mengenal status dan bisa ke semua lapisan masyarakat. Untuk itu tetap waspada,” tegas Lilik.
Sementara di momentum ini pula, mantan Kepala BNN Kota Kediri ini ingin terus mendorong lahirnya Perda P4GN, untuk mengoptimalisasi perlawanan terhadap narkoba ini.
“Di Jawa Timur yang belum punya Perda P4GN tinggal Kabupaten Kediri. Jadi mudah-mudahan dengan hari ini kita sudah mengundang seluruh Forkopimda dan Kebetulan juga hadir langsung Bapak Ketua DPRD, Wakil Bupati dan Forkopimda lainnya, insya allah mendukung dengan adanya Perda P4GN. Insyaallah bisa didok (disahkan) tahun 2020 ini,” pungkasnya. (ydk/jek)