Tulungagung (Jatimsmart.id) – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung meninjau pabrik rokok Simustika dan Trubus di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung. Mereka meninjau pelaksanaan physical distancing di kedua pabrik rokok tersebut. Meski puluhan karyawan mereka telah dinyatakan positif COVID-19, namun pabrik tersebut masih tetap beroperasi. Sejumlah karyawan terlihat masuk dan beraktivitas seperti biasanya. Namun dengan jarak yang telah dibatasi.
Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia yang memimpin rombongan tersebut, pada Kamis 28 Mei 2020 menuturkan, pabrik ini telah menerapkan protokol kesehatan. Sejak dari gerbang masuk mereka melakukan penyemprotan disinfektan terhadap para karyawan, serta memeriksa suhu tubuhnya. Jika terdapat karyawan yang suhu tubuhnya tinggi tidak diperbolehkan masuk ke dalam area pabrik.
“Jadi kami meninjau sejauh mana penerapan physical distancing di pabrik rokok ini,” katanya.
Letak Simustika dan Trubus ini berdampingan, sehingga rawan terjadi penularan COVID-19. Tim Gugus Tugas sendiri sebelumnya sudah melakukan rapid test masal untuk seluruh karyawan di pabrik rokok Simustika. Namun untuk pabrik rokok Trubus belum dilakukan. Rencananya rapid test tersebut akan dilakukan pada Sabtu (30/5) mendatang, di Puskesmas Bangunjaya.
Sementara itu pemilik pabrik Trubus, Purwanto mengaku jumlah produksi dan hasil penjualan rokok selama musim pandemi corona ini mengalami penurunan drastis. Untuk produksi mereka menurun hingga 30 persen.
“Kita tidak bisa mendapatkan uang cash karena banyak produk yang belum terbayar sebab banyak toko dan warung yang tutup selama pandemik corona ini,” terangnya.
Untuk menghadapi situasi ini, mereka memutuskan untuk tetap melakukan aktivitas produksi meskipun jumlah karyawan berkurang. Mereka juga melakukan lobi terhadap pemilik warung dan toko agar mau membayar cash. Purwanto pun menegaskan gaji para karyawan masih aman.
Sementara itu untuk diketahui , Pabrik rokok atau disebut klaster pekerja pabrik rokok Tulungagung ini menyumbang jumlah pasien positif COVID-19 terbesar di wilayah Tulungagung, Kota Kediri dan Kabupaten Kediri. Sesuai data di Tulungagung terkonfirmasi ada 15 buruh linting positif COVID-19, di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri jumlah buruh linting berikut rantai penularan yang bersifat trasmisi lokal dari klaster pabrik/buruh linting pabrik rokok Tulungagung masing-masing mencatat jumlah sebanyak 29 orang dan 36 orang. Total akumulasi karyawan pabrik yang positif mencapai 80 orang. (pam/jek)