Kediri (Jatimsmart.id) – Klaster Pabrik Rokok Mustika di Kabupaten Tulungagung benar-benar jadi ancaman serius. Hari ini, Jumat (15/5), Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri dr. Ahmad Chotib kembali mengumumkan adanya tambahan 14 pasien positif COVID-19 dari klaster tersebut.
Mereka masing-masing, 2 orang dari warga Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, 1 orang dari Desa Wonojoyo, Kecamatan Gurah, 2 orang dari Desa Silir dan Desa Janti, Kecamatan Wates, 1 orang dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Semen, 7 orang dari Kecamatan Ngadiluwih, dan 1 orang dari Desa Blabak Kecamatan Kandat.
“Perlu kami sampaikan bahwa 1 orang warga Desa Blabak Kecamatan Kandat telah meninggal dunia sebelum hasil swabnya keluar. Sebelumnya pasien tersebut dirawat di RS Gambiran,” kata dr Chotib, Jumat 15 Mei 2020.
Lebih lanjut, 1 orang warga Desa Sidomulyo saat ini melakukan isolasi di rumah karantina desa, sedangkan 12 lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Semuanya dalam pengawasan tenaga medis,” imbuhnya.
Dengan tambahan 14 kasus ini, saat ini terdapat 49 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kediri.
Selain itu, berdasarkan update data dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kediri disebutkan, adanya 1 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dari Kelurahan Pare Kecamatan, Pare yang selama ini melakukan isolasi mandiri telah sembuh. Dari pemeriksaan laboratorium, hasil swab yang dilakukan pada pasien tersebut terkonfirmasi negatif.
Pemerintah Kabupaten Kediri mengimbau masyarakat tetap patuh pada protokol kesehatan. Dengan tetap menjaga kebersihan serta menggunakan masker dan jaga jarak saat terpaksa beraktivitas di luar rumah. (ad/adv/kominfo)