Kediri (Jatimsmart.id) – Kementerian Agama RI sebelumnya telah menghimbau masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan tradisi ziarah kubur menjelang datangnya Ramadhan tahun ini, akibat pandemi COVID-19. Namun, satu hari menjelang bulan suci, sejumlah tempat pemakaman umum di Kediri justru dipadati oleh warga yang akan melakukan tradisi umat muslim ini.
Seperti yang terlihat di Pemakaman Burengan, Kecamatan Pesantren Kota Kediri, puluhan sepeda motor dan mobil milik peziarah tampak parkir berjejer di luar makam. Tak hanya satu-dua orang, dihadapan satu makam, warga nampak datang bersama keluarga dan memanjatkan doa untuk kerabat dan leluhur mereka. Namun, sebagian peziarah sadar akan pentingnya menjaga jarak. Setelah menaburkan bunga dan berdoa mereka juga langsung meninggalkan area pemakaman.
“Saya tahu saat ini dilarang namun saya tetap nekat melihat makam ayah dan ibu saya dan kirim doa untuk beliau,“ kata Gito, warga Semampir, Kamis (23/4).
Selain di pemakaman umum Burengan, ada beberapa makam lain yang juga dengan pemandangan serupa. Diantaranya di makam Kepanjen dan Ngadisimo yang juga penuh dengan warga yang hendak ziarah kubur.
Sementara itu di pemakaman Desa Gogorante Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri, Pemerintah Desa terpaksa menutup 2 akses jalan ke pemakaman karena melewati kawasan padat penduduk. Peziarah harus lewat jalan utama yang dijaga ketat oleh hansip.
“Dua akses jalan ditutup, karena takut yang datang berziarah warga luar daerah yang bisa menularkan virus corona,” jelas Agus Suprianto, Petugas Hansip Desa Gogorante. (ydk/jek)