Tulungagung – Diduga depresi, Suprobo (52) warga Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung nekat memanjat pohon jati sejak tiga hari lalu. Sejumlah petugas polisi, TNI dan Basarnas berusaha membujuknya untuk turun namun hingga pukul 15.30 tadi Suprobo masih bertahan di atas pohon. Bahkan saat masyarakat menggerombol di bawah pohon, Pria yang sehari hari bekerja sebagai pedagang buah justru naik semakin tinggi.
Pohon jati ini di lahan pekarangan milik Sahlan (85) warga Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru. Fauzi Surahmad, Kepala Desa setempat menuturkan, Suprobo diketahui memanjat sejak Selasa (20/11/2018) petang. Dari sejumlah keterangan saksi, pelaku nekat naik ke atas pohon karena ketakutan. “Belum jelas takutnya karena apa, tapi dia takut dibunuh,” ujarnya, Kamis,(22/11/2018).
Selama berada di atas pohon, Suprobo di suplai makanan oleh pihak keluarga dan di letakkan pada sebuah dahan. Pelaku kemudian turun untuk makan dan kembali naik. Meskipun begitu kondisi pelaku sudah mulai lemah. Hal ini terlihat dari minimnya aktivitas pelaku di atas pohon.
Koordinator tim Basarnas, Yoni Fariza mengatakan akan mengupayakan proses evakuasi hari ini. Sejumlah persiapan sudah dilakukan oleh Basarnas. “Kita tetap mengutamakan keselamatan Suprobo” pungkasnya. (pam/sam)
baca : Fosil di Gua Tenggar Tulungagung Diduga Lebih Tua Dari Homo Wajakensis