Kediri (Jatimsmart.id) – Sineas muda di Kediri memiliki potensi untuk berkembang, selama mereka tekun berproduksi serta tak lelah dalam mengasah kreatifitas. Poin itu lah yang mungkin penting untuk dicatat dari sineas senior asli Kediri, Ary Iswahyudi dalam sesi Brafis Sharing – Brantas Film Screening 2020, di Universitas Nusantara PGRI Kediri, Sabtu 7 Maret 2020.
“Karya filmnya sudah bagus. Memang, masih perlu diasah. Tapi, sineas muda ini masih bisa berkembang, jauh di atas saya,” kata Ary Iswahyudi menjawab pertanyaan moderator Afifah Khairunnisa. Ary ingin memotivasi sineas muda agar lebih produktif dan semakin kreatif. Lalu, belajar banyak dari hasil karyanya serta memperkaya referensi.
Ary Iswahyudi merupakan sineas asli Kediri yang karya-karyanya kerap ‘berbicara’ dalam berbagai even. Pada tahun 2012, film ‘Warisan’ memperoleh empat kategori dalam Festival Film Jawa Timur (FFJ), yakni; sutradara terbaik, artis terbaik, editor terbaik dan film terbaik.
Nah, di Kediri, banyak sutradara muda ini yang memiliki potensi, bahkan sebagian bisa berprestasi. Film-film berkualitas para sineas muda inilah yang diputar dalam Brafis 2020.
Terbagi menjadi empat sesi, mulai siang hingga malam hari, Brantas Film Screening 2020 memutar sepuluh film sineas Kediri. Yakni, kategori pelajar; ‘Afeksi’, ‘Sumelang’, ‘Lilin Kopi’ dan ‘Destiny’. Kategori umum; ‘Ribaan Pusaka’, ‘Nyikep’, ‘Srawung Mboiz 2’ dan Hoh We, serta film pilihan: ‘Warisan’ dan ‘Manunggal’. Di pengujung acara, ada screening; film ‘Tengkorak’ karya Yusron Fuadi, Yogyakarta.
Event ini ditonton sekitar 200 penonton, utamanya kalangan muda. Tak sekadar menonton filmnya, penonton juga asyik menyimak diskusi, yang menghadirkan film makernya.
Sementara itu, Fikri Ali, sutradara film ‘Afeksi’ mengapresiasi event Brantas Film Screening. Menurut dia, Brafis 2020 memberikan kesempatan bagi sineas muda untuk unjuk karya dan diapresiasi. Karena filmnya diputar dan dibahas dalam forum diskusi.
“Tapi, perlu lagi diperseru lagi sesi diskusi dan juga tanya jawabnya agar semakin menarik, smoga Brafis tahun depan bisa diagendakan lagi,” harapnya.
Sementara itu, ketua panitia Brafis 2020, Enggar Dewo Atmojo menyatakan, apresiasi terhadap antusiasme sineas muda Kediri. Hal ini memacu semangat Sinema Kadirian untuk menggelar event serupa tahun-tahun berikutnya.
“Kami akan melakukan evaluasi internal terlebih dulu. Mohon dukungannya agar event ini bisa berkembang dan berkelanjutan,” ujarnya. (ydk/jek)