Tulungagung – Fosil di Gua Tenggar lalu mulai menemukan titik terang. Setelah dilakukan penelitian selama hampir satu tahun, tim peneliti dari Universitas Airlangga Surabaya memaparkan hasil penelitiannya.
Berdasarkan hasil penelitian, fosil yang ditemukan merupakan fragmen hewan purba seperti kerbau, gajah, kelinci dan babi. Selain itu tim juga menemukan sejumlah perkakas rumah tangga berupa batu giling, yang biasa digunakan oleh manusia purba. Dari bentuk dan tipikal gua tersebut, diperkirakan usia fosil ini mencapai tujuh ribu tahun, atau lebih lama dari manusia purba homo wajakensis, yang pernah ditemukan satu abad lalu.
Potensi kepurbakalaan diperkirakan masih banyak di gua tersebut. Selain itu hasil temuan ini diperkirakan juga masih berkaitan erat dengan manusia purba homo wajakensis.
“kalau melihat kontur morfologi guanya bisa jadi dia tua, karena menurtut geolog kami model morfologinya sama kayak di Sumatera yang sangat tua itu. Kalau itu terjadi, lengkap sudah peristiwa di Tulungagung ini. Ini nilai penting dalam aspek pendidikannya” Kata Toetik Koesbandiarti , Ketua Tim Peneliti Unair Surabaya
Masih banyaknya fosil yang berada di kawasan gua tenggar ini, membuat tim peneliti berharap pemerintah bisa menetapkannya sebagai kawasan situs cagar budaya sebagai wisata edukasi. Dengan penetapan tersebut kawasan itu akan dilindungi sehingga aset kepurbakalaan relatif terjaga. (pam/ydk)