Kediri – Kecewa dengan tidak adanya kelanjutan penanganan perkara penganiayaan yang dialami salah seorang anggotanya, puluhan pendekar PSHT di Kabupaten Kediri meluruk Mapolsek Tarokan, Senin (19/11/2018). Selain membawa atribut PSHT, massa berorasi mendesak pihak kepolisian segera mengambil langkah tegas.
“Kedatangan kami kemari untuk meminta keadilan atas peristiwa yang dialami saudara kami, pada tanggal 7 November 2018, pukul 01.00 WIB lalu. Saudara kami mengalami perampasan atribut dan penganiayaan” kata Akson Nul Huda, koordinator aksi.
Lebih lanjut menurut Akson, dari kejadian yang dilakukan pelaku kurang lebih 5 orang tersebut belum ada langkah segnifikan dari kepolisian.
Korban adalah Agung (25) warga Desa Kalirong, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan pulang dengan mengendarai sepeda motor dari arah selatan. tiba-tiba ada lima orang pemuda mengendari dua sepeda motor mengejarnya.
Sesampainya di Jalan Raya Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, korban dihadang dan para pelaku kemudian melakukan penganiayaan. Pelaku juga melucuti pakaian beratribut PSHT. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
Merasa tidak terima, korban kemudian melapor ke Polsek Tarokan. Tetapi hingga kini, belum terbit laporan polisi. Bahkan, korban juga tidak dilakukan visum et repertum sebagai alat bukti kepolisian.
Menurut Akson, pihaknya sebenarnya tahu identitas para pelaku. Tetapi, para anggotanya tetap menyerahkan kasus itu ke kepolisian, sebagai wujud patuh terhadap hukum. Tapi nereka kecewa dengan lambannya proses penanganan polisi. Mengingat, kejadian tersebut sudah terjadi dua pekan lalu.
Perwakilan massa sempat diizinkan masuk untuk berdialog dengan pihak Polsek Tarokan. Dalam dialog tersebut, hadir beberapa orang pendekar silat dari perguruan lain. Polisi berkomitmen ke hadapan perwakilan massa untuk mengusut kasus itu. Tetapi, pihak Polsek Tarokan belum bersedia memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
“Sebagaimana hasil pembicaraan tadi, teman kepolisian mengakui kesalahannya. Ada prosedur yang tidak dilakukan. Khilaf. Namun demikian, kita tidak mempersoalkan, manusiawi. Memang belum terbit laporan polisi, tetapi saya kira tidak masalah, yang terpenting komitmen beliau bahwa masalah ini akan ditindak lanjuti,” pungkas Akson.
Massa akhirnya membubarkan diri setelah dialog tersebut. (ydk/sam)
baca : Resmi! Persik Kediri Tuan Rumah di 32 Besar Nasional Group G