Kediri (Jatimsmart.id) – Inovasi terus dilakukan oleh Desa-desa di Kabupaten Kediri dalam mengembangkan potensinya. Desa Panjer di Kecamatan Plosoklaten memilih menggabungkan potensi alam mereka, berupa sumber mata air, dengan situs peninggalan era Kerajaan Kediri sebagai destinasi wisata baru.
Saat ini, Pemerintah Desa Panjer tengah membangun sebuah embung untuk menampung air, yang nantinya akan difungsikan sebagai kolam pemancingan ikan, sekaligus sarana rekreasi keluarga.
Mata air dari dalam tanah yang jernih, ditunjang pepohonan besar yang rimbuh akan membuat nyaman setiap pengunjung yang datang. Bersebalahan dengan sumber mata air tersebut, ada sebuah situs peninggalan era Kerajaan Kediri yang akan disinergikan menjadi paket wisata alam dan budaya.
Suhadi, Kepala Desa Panjer mengatakan, pengembangan sumber mata air Panjer menjadi obyek wisata tersebut merupakan terobosan desa dalam mensejahterakan masyarakatnya. Nantiya akan ada pemasaran produk-produk unggulan di tempat yang akan ditata menarik di kawasan wisata ini.
Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Plosoklaten mendukung inovasi Desa Wisata Panjer tersebut. Pihaknya berpesan agar pengembangan wisata mampu melestarikan sumber mata air. Yang selama ini dipergunakan untuk sarana irigasi bagi masyarakat setempat , hingga luar wilayah kecamatan.
“Jadi kita mendukung langkah Pemerintah Desa, dalam mengembangkan wisata Desa. Disitu ada sumber besar, yang mampu mengairi sawah-sawah disini, bahkan hingga ke Kecamatan lain, Desa lain. Nanti kita akan bangun gazebo-gazebo, warung-warung untuk masyarakat bisa menikmati keindahan alam di Desa Panjer ini,” kata Mohammad Sa’roni, Camat Plosoklaten.
BACA JUGA :
- Bolu Kering Istimewa Bu Siru, Camilan Pas Saat Santai Bersama Keluarga
- Renyahnya Rengginang Mak Karti, Kudapan yang Melegenda Sejak 1986
Proyek pengembangan wisata alam, sumber mata air dan situs panjer ini dibiayai oleh Dana Desa sejak tahun 2019 lalu. Proyek dikerjakan secara bertahap hingga rampung. Pada tahun 2020 ini, pekerjaan proyek berupa pembuatan embung, penambahan sesek untuk perluasan jalan, plengsengan penahan erosi, gazebo, dan renovasi bangunan di kawasan situs.
Situs Adipati Panjer sendiri sudah terkenal hingga luar pulau. Selama ini, wisatawan yang berkunjung didominasi dari Pulau Dewata Bali, Yogyakarta, Solo, Jombang, Mojokerto dan lainnya. Sehingga pengembangan wisata desa ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisata lebih besar. (ad/adv/kominfo)