Tulungagung (Jatimsmart.id) – Polemik pembahasan RUU KUHP yang sempat mencuat menjadi kontroversi pekan lalu, menarik minat ratusan santri dan ulama muda di Kabupaten Tulungagung. Mereka kemudian duduk bersama, membahas pasal-pasal dalam RUU KUHP yang dinilai kontroversial tersebut, dalam forum Bahtsul Masail yang digelar di Pondok Pesantren Al Fattahiyah, Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Sabtu (12/10).
Forum ini sangat dibutuhkan oleh para santri dan ulama muda. Selain melatih mental dan cakap berbicara. Dengan merujuk kitab kuning, mereka diajak untuk membahas dan menganilisi beragam permasalahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dalam forum ini (Bahtsul Masail) kita menjadikan kitab kuning yang biasa diajarkan di pesantren sebagai rujukannya. Ini benar-benar bermanfaat bagi kita untuk menunjukkan apa yang kita pelajari sehari-hari,” kata Zamroni, peserta Bahtsul Masail
Bukan sekedarnya, mereka diajarkan berpikir kritis terhadap segala kebijakan pemerintah. Dengan mempertimbangkan unsur mudharat dan manfaat dalam sebuah kebijakan.
Nantinya, menurut Ketua Lembaga Bahtsul Masail NU Tulungagung, Zainul Fuad, hasil pembahasan dalam forum ini akan dijadikan sebagai rekomendasi terhadap pemerintah. Setelah dibahas lebih mendalam lagi oleh para ahli. (pam/ydk)