Surabaya (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri upacara peringatan HUT TNI ke-74 di Lapangan Makodam V Brawijaya, Kota Surabaya. Sabtu (5/10). Khofifah memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk seluruh prajurit TNI di Tanah Air yang telah bekerja keras menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa ini.
Menurutnya, kerjasama yang solid antara TNI dan Polri didukung oleh rakyat selama ini, telah menjadikan stabilitas keamanan dan kedaulatan Indonesia bisa terus terjaga hingga kini
“Terimakasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh prajurit TNI di seluruh Tanah Air atas kerja keras dalam setiap pelaksanaan tugas, atas kerja profesional menjaga keamanan dan kedaulatan bangsa di darat, laut, dan udara. Dirgahayu TNI, Jadilah tentara rakyat dan tentara pejuang, yang dicintai dan mencintai rakyat,” katanya
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, lebih dari tujuh dekade TNI membuat sejarah panjang, mempertahankan, dan menjaga kedaulatan Republik ini. Jadi, selayaknya TNI menjadi instrumen pertahanan negara yang dicintai dan mencintai seluruh rakyat Indonesia.
Khoifah berharap, seiring bertumbuhnya usia, TNI dapat semakin profesional dan menjadi kebanggan seluruh rakyat Indonesia. Pihaknya optimis, TNI mampu menjadi kekuatan militer yang tangguh, yang disegani dan diperhitungkan oleh bangsa-banga lain.
Sementara itu, dalam pidatonya, Panglima Kodam V Brawijaya, Mayjen Wisnu Prasetya yang membacakan amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, melalui peringatan HUT TNI ke-74 ini TNI harus bersiap menghadapi ancaman perubahan dinamikan zaman yang begitu kompleks. Tidak lagi berdasarkan ekspansi antar wilayah teritorial semata, namun peperangan bisa saja berubah melalui pola komunikasi dan informasi berbasis siber.
Untuk menghadapi itu, menurut Wisnu dalam kurun waktu 2018-2019, TNI telah membuat satuan pasukan baru. Yakni, Kesatuan Pengamanan Indonesia wilayah Timur. Divisi Infantri III Kostrad, Koarmada III, Koopsau III dan Pasmar III Korps Marinir pada 11 Maret 2018. Kedua, Kesatuan Pengamanan Indonesia wilayah Utara. Yakni pembentukan Kesatuan TNI terintgrasi di Natuna, 16 Desember 2018. Komando Operasi Khusus TNI untuk menyelamatkan kepentingan NKRI serta Kogabwilhan I, II, III untuk menyelenggarakan kampanye militer dan operasi gabungan.
Selain Gubernur Jawa Timur, hadi para pejabat tinggi di Polda Jatim. Tampak sejumlah Kapolresta dan Kapolrestabes Surabaya berdama Kapolda Jatim. Serta tentunya ribuan pasukan TNI dari berbagai jajaran Bataliyon atau Divisi Satuan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. (ydk)