Kediri – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri, kembali menggelar operasi pasar murni tahap kedua, seiring masih mahalnya harga cabai di pasaran yang menembus angka Rp. 80 ribu perkilogramnya. Cabai murah ini pun disambut antusias oleh masyarakat khususnya para emak-emak, hingga pihaknya pun terpaksa melakukan pembatasan pembelian.
Operasi pasar murni ini digelar di tiga titik berbeda, diantaranya di depan lapangan Gajahmada, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur. Senin (22/7/2019). OPM ini fokus pada komoditas cabai yang belum menunjukkan penurunan harga.
Di kegiatan OPM ini, tentu pihaknya menjualnya dengan harga jauh lebih murah, Rp. 50 ribu perkilogramnya. Namun, para emak emak yang antusias ini hanya diperbolehkan membeli dengan maksimal 1 ons per orangnya.
“Meskipun dibatasi tapi alhamdulillah ini lebih murah. Di pasar, tadi Rp. 80 ribu, kemarin Rp. 75 ribu perkilogramnya,” kata Sulastri, warga Kecamatan Pesantren.
Sementara itu Saidi, Kepala Bulog Subdivre Kediri mengaku, kembali dibukanya operasi pasar murni ini karena tahap pertama pekan lalu dinilai belum cukup efektif untuk menekan harga cabai. Ini tak lepas dari menipisnya stok cabai di tingkat petani di Kabupaten Kediri, yang telah habis musim panen, juga akibat musim kemarau ini.
“Seperti saat ini, pasokan kurang, musim sudah habis, rasanya agak sulit untuk menekan ya. Tapi kalau kita lakukan operasi pasar terus menerus mungkin bisa (menekan harga),” katanya.
Bahkan, Saidi menambahkan, saat ini stok di petani di Kabupaten Kediri hampir dipastikan kosong. Untuk operasi pasar ini, pihaknya membeli dari petani di Blitar.
“Kemarin saya keliling ke Kepung, daerah penghasil tanaman cabai, disana itu cabai sudah mulai mati karena musim sudah mulai habis. Disamping itu karena musim kemarau. Stok di petani sudah mulai menipis, bahkan tidak ada lagi,” katanya.
Pihaknya akan terus menggelar operasi pasar murni ini hingga 27 Juli nanti, di Taman Sekartaji, Taman Makam Pahlawan di Jl. Pk Bangsa, dan lapangan Gajahmada yang dimulai pukul 08.00 WIB. Pihaknya menyediakan 10 Kilogram pertitiknya. Namun, jika harga masih melambung, tak menutup kemungkinan OPM tersebut kembali dilanjutkan. (ydk/sam)
Baca Juga :