Kediri – Polda Jawa Timur menggelar rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi terhadap guru tari di Kediri yang mayatnya ditemukan di dalam koper hitam, di bawah Jembatan Nasional Kediri-Blitar, Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Rabu (24/4/2019)
Dua tersangka, Aris dan Aziz dihadirkan dalam reka adegan kali ini dengan pengawalan ketat. Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka memerankan 38 adegan. Mulai dari lokasi yang dijadikan untuk membunuh korban, hingga lokasi pembuangan di sungai Bleber, Blitar.
“Adegan 11 dan 12 merupakan puncak kematian dan mutilasi itu,” kata Kombes Frans Barung Mangera, Kabid Humas Polda Jatim.
Adegan 11 dan 12 yang dimaksud oleh Barung dilakukan tersangka di warung kopi Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri dimana mereka mengontrak rumah tersebut. Disanalah nyawa Budi melayang.
Sementara sebelumnya, rekonstruksi itu juga dilakukan di Sanggar tari milik korban di Gor Jayabaya Kota Kediri, sebelum Budi Hartanto datang ke warung yang dikontrak oleh tersangka. Dan yang terakhir, rekonstruksi digelar di rumah pelaku Aris, saat pelaku membakar baju milik korban untuk menghilangkan jejak.
Rekonstruksi ini digelar, untuk melengkapi berkas penyidikan petugas. Bila nantinya ada ketidaksamaan dengan keterangan pelaku saat di BAP, petugas akan mendalaminya kembali.
“Kalau ada yang tidak cocok berarti ada kebohongan, kalau ada perbedaan akan kita gali,” pungkasnya.
Sementara itu saat rekonstruksi berlangsung, suasana di sekitar lokasi cukup ramai oleh warga yang ingin menyaksikan adegan keji kedua pelaku saat menghabisi nyawa korban. Tak jarang mereka yang ikut geram, meneriaki pelaku saat mereka masuk dan keluar dari lokasi. (ydk/sam)
Baca Juga :
- Bantah Isu Gay, Ayah AP: Anak Saya Punya Pacar Perempuan
- Tetangga Kontrakan Pelaku Sempat Mendengar Suara Minta Tolong
- Usai Pemeriksaan Kepala Budi Hartanto Langsung Dimakamkan