Kediri – Garis polisi terpasang di sebuah rumah yang diduga menjadi lokasi pembunuhan Budi Hartanto (28), di Jalan Surya RT/RW 2, Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Di rumah kontrakan inilah, AS salah satu pelaku tinggal selama sebulan terakhir. Namun AS baru diketahui tiga hari menjalankan usahanya berjualan Nasi Goreng, sebelum menghilang paska ditemukannya jasad Guru Honorer SDN Banjarmlati 2 Kota Kediri itu di bawah Jembatan Nasional Kediri-Blitar, Karanggondang, Udanawu, Blitar, Rabu 3 April lalu.
“Dia (Aris) kontrak setahun disini. Tapi katanya baru membayar Rp. 1 juta dari nilai kontrak Rp. 2 juta. Jualannya baru 3 hari,” kata Sujilah, tetangga kontrakan.
Malam sebelum jasad itu ditemukan, Sujilah yang rumahnya di timur kontrakan itu mendengar suara minta tolong. Suara itu yang saat ini diduga dari korban, Budi Hartanto.
“Saya mendengar ada suara minta tolong,” katanya.
Aris sendiri biasanya baru datang sore hari. Kemudian dia berjualan nasi goreng hingga malam. Warga pun kerap mendengar suara keras dari dalam kontrakan ketika malam hari.
“Ramai setiap malam, tapi nggak tau ramai apa,” imbuhnya.
Sujilah melihat ada perilaku yang aneh dari Aris yakni gemulai layaknya perempuan, namun ia tak pernah menaruh curiga apapun terhadapnya.
“Perilakunya kayak perempuan gitu,” terangnya.
Saat ini Aris dan pelaku lain tengah menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur.
Diberitakan sebelumnya, Budi Hartanto seorang guru tari asal Kediri, menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi. Mayat korban ditemukan pada 3 April lalu, di bawah Jembatan Karanggondang Kabupaten Blitar dengan kondisi telanjng tanpa kepala, di dalam sebuah koper hitam.
Setelah lebih dari seminggu, Dua pelaku berhasil ditangkap. Kepala korban mutilasi ini berhasil ditemukan di sungai Desa Bleber Kecamatan Kras Kabupaten Kediri. (ad/ydk)
Baca Juga :