Kediri (Jatimsmart.id) – Vinanda Prameswati menyambangi SLB Putera Asih, di Jalan Medang Kamulan, Balowerti, Kota Kediri, pada Jumat (6/9/2024). Disana Mbak Vinanda menjaring aspirasi dari para orang tua demi mewujudkan pendidikan inklusi di Kota Tahu mendatang.
Menurut Mbak Vinanda, anak-anak berkebutuhan khusus di Kota Kediri juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Fasilitas penunjang tentu sangat dibutuhkan.
“Adik-adik, anak-anak kita semua ini memiliki potensi dan hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak, hidup yang layak,” kata Mbak Vinanda.
Banyak persoalan-persoalan yang kemudian disampaikan oleh para wali murid. Seperti Atin, yang mengeluhkan soal transportasi siswa. Di sisi lain, penting menurut mereka untuk tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, sang anak harus membolos karena urusan pekerjaan yang mendesak.
“Kendala yang selama ini kami rasakan di SLB pertama transportasi, jika anak-anak sekolah wali muridnya kendala tidak bisa antar akhirnya anak tidak bisa sekolah.
Kami inginnya setiap hari anak-anak sekolah, jika nanti ada transportasi anak-anak bisa sekolah,” keluh Atin, wali murid asal Ngampel.
“Semoga Allah meridhoi dan njenengan bisa mengabulkan keinginan kami semua,” tambahnya
Kendala lain, adalah masalah keterampilan yang kurang. Seperti penyandang tuna grahita C1 yang cenderung sulit menerima materi akademis.
“Kalau saya, masalah keterampilan yang kurang, soalnya anak tuna grahita C1 kalau cuma diajari membaca menulis mboten nyaut (tidak nyambung), jd minta keterampilannya ditambah,” pinta Umi.
Keluhan Umi, juga diamini Sugiati. Anaknya yang lebih menyukai keterampilan rias sering gagal memahami pendidikan sesuai kurikulum.
“Untuk di kelas SLB ini kan ada C dan B, kalau B IQ-nya masih bisa nyentel. Kalau C1, selain pelajaran kurikulum anak-anak gak bisa mengikuti. Saya pengin bakatnya digembleng. Terus terang kalau pelajaran tidak nyambung,” tegasnya.
“Mohon nanti kalau njenengan wali kota bisa memperhatikan itu, kebutuhan anak-anak SLB terutama C1,” tegas Sugiati.
Hal lain yang jadi usulan wali murid adalah kemungkinan pendidikan gratis yang akan sangat meringankan para orang tua yang mayoritas dari kalangan bawah. Termasuk lapangan kerja pasca menempuh pendidikan. Sebab, mereka juga perlu memikirkan hidup setelahnya.
Menanggapi hal ini, lulusan S2 Kenotariatan UNAIR Surabaya itu memastikan pendidikan akan menjadi prioritasnya bersama KH Qowimuddin Thoha. Dia dan Gus Qowim sudah menyiapkan program khusus, termasuk untuk SLB demi mewujudkan salah satu misi besar mereka, Kediri MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni).
“Ini akan menjadi perhatian kami. Tentunya adik-adik kita ini memiliki banyak potensi, ini harus kita dukung. Mereka memiliki hak hidup yang sama, pendidikan yang sama. Mereka juga harus mendapatkan pekerjaan yang layak, untuk hidup ke depan nanti,” tandasnya.
Sebelumnya, Mbak Vinanda bersama Ketua Yayasan SLB Putera Asih Bambang Giantoro dan sejumlah tenaga pengajar juga mengajak anak senam bersama dan bermain. Tampak keceriaan di antara mereka yang penuh semangat menyambut kehadiran Ketua Harian Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN) itu.
“Kami menyampaikan rasa terama kasih atas kehadiran dan wujud perhatian Mbak Vinanda terhadap anak-anak disabilitas yang ada di sekolah ini. Semoga menjadi energi positif baru bagi kami semua,” terang Bambang Giantoro yang juga Anggota DPRD Kota Kediri dari Partai Hanura.
Termasuk saat Mbak Vinanda memberikan doorprize kepada siswa berprestasi serta paket makanan dan alat tulis untuk semua siswa.