Blitar (Jatimsmart.id) – Kini, Kota Blitar memiliki kawasan wisata QRIS yang mampu melayani setiap transaksi keuangan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Blitar me-launching langsung kawasan tersebut di Istana Gebang, Jalan Sultan Agung Nomor 59, Kota Blitar. Peluncuran program tersebut diikuti 250 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berasal dari kawasan wisata Makam Bung Karno (MBK), Pusat Informasi Perdagangan dan Pariwisata (PIPP), serta Istana Gebang.
Kegiatan ini merupakan rangkaian Pekan QRIS Nasional (PQN) 2023 yang diselenggarakan sejak 14 hingga 20 Agustus secara serentak di seluruh Indonesia dengan tema Wujudkan Semangat 45! #AyoPakaiQRIS. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Moch. Choirur Rofiq mengapresiasi antusiasme para pelaku UMKM dalam mengikuti kegiatan ini. Juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar dan penyedia jasa pembayaran (PJP) QRIS Kota Blitar yang telah berkolaborasi sehingga terselenggara launching ini.
Moch. Choirur Rofiq menegaskan bahwa Bank Indonesia merupakan bank sentral, di antaranya bertugas untuk menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, dan stabilitas sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Untuk itu, jelas pria kelahiran Kediri ini, kawasan wisata merupakan salah satu motor pertumbuhan ekonomi. Selain pariwisata, ada 60 persen di antaranya disokong dari UMKM, dan hampir 90 persen produk yang dijual merupakan hasil produksi UMKM. “Sehingga sangat tepat QRIS diimplementasikan di kawasan wisata dan UMKM, khususnya untuk mempermudah transaksi sekaligus membantu meningkatkan omzet penjualan dan meningkatkan produksi,” ungkapnya.
Asisten Bidang Pemerintahan, Perekonomian, dan Kesejahteraan Rakyat Kota Blitar Mokhamad Sidik, mewakili Wali Kota Blitar Bapak Drs H Santoso menyampaikan terima kasih kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang telah mengajak para pengusaha dan pedagang untuk melakukan maintaining dan membina para pelaku UMKM agar lebih berkembang.
“Ini luar biasa. Ini merupakan upaya pembinaan dengan harapan bisa meningkatkan perekonomian. Bayar tunai harus tetap diterima. Dua-duanya tetap jalan, baik tunai atapun menggunakan QRIS bisa dilayani. Jangan sampai tidak jadi membeli atau belanja gara-gara tidak bawa uang tunai dan tidak bisa membayar menggunakan QRIS,” ucapnya. (red)