Surabaya (Jatimsmart.id) – Jawa Timur merupakan rumah bagi 2 (dua) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dari total 20 KEK yang ada di Indonesia. Untuk itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menyebut peran kedua kawasan ini vital untuk rencana pembangunan wilayah.
“Sangat penting bahwa keberadaan kedua KEK ini, Singhasari dan Gresik, sejalan dengan rencana pengembangan ekonomi wilayah di provinsi,” ucapnya saat menghadiri SEZ (Special Economy Zone) Forum 2023 di Westin Hotel Surabaya, Kamis (3/8/2023).
Untuk mencapai pembangunan maksimal, menurut Emil, setiap KEK harus memiliki narasi unik masing-masing. Mengingat, Jawa Timur merupakan lokomotif perekonomian nasional yang tumbuh 4,99% (y-on-y) pada triwulan I-2023 dengan kontribusi ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa.
“Keberadaan KEK ini harus tematik, harus ada suatu narasi besar. Untuk KEK Gresik, contohnya, yang melakukan pengembangan industri karena di wilayah Surabaya Raya masih bertumpu pada upah kompetitif,” katanya.
“Realitanya industri yang cocok masuk adalah industri yang capital incentive dan technology incentive. Maka untuk melakukan transformasi diperlukan katalis untuk mendorong,” tambah Emil.
KEK Gresik sendiri memiliki luas Residential Estate mencapai 800 ha, Industrial Estate 1800 ha, dan Ports Estate 350 ha. Dengan target tenaga kerja mencapai 199.818 orang, megiatan utama di KEK ini antara lain industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik.
Sedangkan untuk KEK Singhasari, tema yang difokuskan adalah human resources. Itulah mengapa perkembangan kegiatan usaha dan investasi KEK Singhasari berpusat di pengembangan sektor digital yang meliputi Animation & Film Factory dan Coding Factory.
Selain itu, ada pula pengembangan sektor pariwisata meliputi Community Based Tourism Destinasi Gunung Arjuno, serta pengembangan sektor pendidikan yang meliputi Center for Future Work by UMM dan juga Rencana Pendirian PTLN King’s College London (KCL).
“Jadi kita akan fokus dengan hal-hal seperti artificial intelligence, data science, dan lain sebagainya. Per hari ini sudah ada 300 animator yang memilih untuk berkantor di KEK Singhasari. Tujuannya transformasi ekonomi inklusif,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Dewan Nasional KEK mengungkapkan apresiasinya. Menurutnya, Gubernur maupun Wakil Gubernur Jawa Timur senantiasa aktif mendorong perkembangan KEK di Jawa Timur.
Ia juga menambahkan, berdasarkan data World Economy Outlook yang diupdate oleh International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan global diproyeksikan akan menurun dari yang sebelumnya 3,5% ke 3,0% pada 2023 maupun 2024.
Meski begitu, inflasi global diperkirakan turun dari 8,7% di 2022 menjadi 5,2% di 2024.
“Tapi walaupun di tengah krisis pandemi dan ekonomi global, Indonesia masih mampu tumbuh di angka 5,3% di akhir 2022,” ucapnya saat memberikan sambutan secara daring di SEZ Forum.
“Maka untuk mendukung percepatan pemulihan dan peningkatan daya tahan ekonomi nasional, kita terus mendorong peningkatan investasi, ekspor, dan impor melalui berbagai kebijakan industri. Salah satunya adalah penguatan KEK,” pungkas Airlangga.(red)