Lamongan (Jatimsmart.id) – Guna semakin memperkuat sinergitas kinerja tiap perangkat daerah untuk turut serta berkontribusi mengawal datangnya arus mudik dan arus balik menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Lamongan mengikuti rapat koordinasi lintas sektoral dan video conference dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1444 H. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan arus mudik aman dan berkesan.
Melalui rapat ini, Polisi Republik Indonesia (Polri) akan mengeratkan sinergitas seluruh Kementerian dan Lembaga untuk mewujudkan “Mudik Aman dan Berkesan”, apalagi pemudik pada tahun ini diprediksi sebanyak 123,8 juta orang.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Listyo Sigit Prabowo, menyampaikan, akan diadakannya operasi ketupat yang dibarengi dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) meliputi pra dan pasca dengan mengerahkan sebanyak kurang lebih 148 juta pasukan pengamanan Polri,TNI dan lainnya.
“Kami akan gelar operasi ketupat yang emmang menjadi agenda periodik kami. Selanjutnya juga akan kami barengi dengan KRYD mulai pra tanggal 10-16 April hingga pasca tanggal 2-9 Mei,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sigit menyatakan, Polri telah mempersiapan 2.787 posko-posko pengamanan yang terbagi menjadi tiga kelompok posko, diantaranya pengamanan, pelayanan dan terpadu. Ketiga posko itu diharapkan agar tidak lupa dipersiapkan gerai vaksin sebagai antisipasi bagi pemudik yang belum melaksanakan vaksinasi.
“Diperkirakan puncak mudik akan terjadi pada h-3 sampai dengan h-1 Lebaran. Menghadapi situasi meningkatnya pemudik, akan diadakan mudik bersama dan gratis karena dengan begitu akan mengurangi beban volume pada jalan,” terangnya.
Sigit juga mengungkapkan ada berbagai ragam rencana aksi telah yang disusun untuk menjamin kelancaran dan keamanan arus mudik hingga arus balik.
“Seperti pengamanan stok sembako untuk menekan terjadinya inflasi, format arus perlintasan mudik agar tidak terjadi penumpukan volume kendaraan, menjamin kesehatan para pemudik guna menghindari terjadinya laka, menambah dan merevitalisasi infrastruktur untuk keamanan mobilitas mudik, serta pengawasan tempat wisata melalui media center konvensional maupun media sosial agar tetap berfungsi positif yakni sebagai penggerak perekonomian masyarakat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, turut pula mengikuti video converence ini yakni Menko PMK, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesa, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, dan Menteri Agama Republik Indonesia.