Kediri – Produksi tepung tapioka di Desa Bulu, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri mengalami penurunan. Sejumlah perajin saat ini kesulitan untuk mencari bahan baku utama, yakni ketela, disamping harganya yang memang cukup mahal.
Sumarno salah satu produsen bahkan terpaksa mengehentikan usahanya sejak empat bulan terakhir. Pasalnya saat ini harga ketela menembus Rp. 22 ribu, sementara harga jual tepung hanya Rp. 10 ribu.
“ongkos produksi tidak sebanding, kalau dilanjutkan ya perajin yang rugi,” keluhnya
Mayoritas masyarakat di desanya, menurut Sumarno memang memproduksi tepung tapioka. Kini hampir seluruh dari mereka berhenti berproduksi.
Kini Sumarno dan warga lain banting setir. Mereka memilih beternak untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sembari berharap harga bahan baku tepung tapioka itu kembali normal.
“kita berharap harga bahan baku tidak mahal, dan kita bisa segera memproduksi lagi,” pungkasnya. (ydk/sam)