Sampang (Jatimsmart.id) – Peserta One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Torjun, Kabupaten Sampang memiliki bisnis dengan produk unggulan Brownies Tempe. Produksi bronis ini dipilih, karena Ponpes ingin mengkreasikan cita rasa berbeda dari bronis biasanya.
“Kami memilih bisnis produk bronis tempe agar cita rasa brownis ada yang beda, yaitu ada aroma tempenya yang khas. Awal memulai bisnis brownis tempe, yakni karena Ponpes kami ada lomba membuat produk olahan kue yang khas dan beda dengan yang lain,” kata Pengurus Ponpes Darussalam Torjun, Rusmiyah, kepada Jatim Newsroom Diskominfo, Kamis (9/3/2023).
Rusmiyah menjelaskan, bisnis produksi brownis tempe yang dirintis sejak tahun 2018 ini berada di bawah label dengan nama ‘Catering D’Elsa’. “Filosofi nama label itu karena kita bernaung di bawah yayasan Darussalam jadi D’Elsa,” jelasnya.
Untuk pengolahan bronis tempe ini, menurut Rusmiyah, caranya sama seperti membuat brownis pada umumnya yakni dengan dikukus atau dioven. Dikatakannya pula, yang membuat dan memproduksi bronis tempe ini ialah para santri Ponpes Darussalam Torjun sendiri.
“Brownies Tempe kami juga ada varian rasanya, di antaranya Brownies Tempe Lapis Pandan, Brownies Tempe Original, dan Brownies Tempe Panggang. Produksi brownis kami ini pun mendapat respon yang baik dari masyarakat,” terangnya.
Selain brownis tempe, Rusmiyah juga menyebutkan ada produk lain yang diproduksi Ponpes Darussalam Torjun. Yaitu, kue kering dan kue basah seperti Kue Nastar, Kue Salju, Mofis Pisang, dan Kue Sus.
“Harga yang kami bandrol untuk produk-produk ini adalah Rp30 ribu, kami juga ada kemasan ekonomis dengan harga lebih murah Rp4.000 per potong,” sebutnya.
Rusmiyah mengungkapkan, dari harga tersebut keuntungan yang didapat sekitar Rp5.000 per porsi. “Omzet yang kami dapat dari produksi ini tidak menentu, namun pernah dalam satu bulan kami mendapatkan omzet sekitar Rp3 juta hingga Rp5 juta,” ungkapnya.
Menurut Rusmiyah, yang membuat bisnisnya terus berjalan adalah karena brownis tempe buatan Ponpes Darussalam Torjun ini memiliki cita rasa yang khas dan beda dari yang lain.
“Target pasar produksi kami ini adalah masyarakat golongan menengah bawah dan menengah, itulah kenapa kami menjual dengan harga yang mudah dijangkau,” tukasnya.
Lebih lanjut Rusmiyah mengatakan rencana ke depan untuk pengembangan bisnisnya adalah ingin menginovasi olahan produknya agar rasa bisa lebih lezat dan istimewa dan masyarakat semakin banyak yang berminat.
“Dari produksi ini manfaat yang dapat diambil oleh pondok kami adalah dapat meningkatkan kreativitas santri. Selain itu, sebagian keuntungan dari bisnis ini dapat kami sisihkan untuk keberlangsungan pondok. Semoga bisnis kami ini terus bertahan dan berkembang,” bebernya.
Sebagai informasi, Ponpes Darussalam Torjun Sampang ini adalah peserta OPOP Jatim yang bergabung pada tahun 2022. Dikatakan Rusmiyah, alasannya bergabung dengan OPOP Jatim adalah karena ingin memperdalam ilmu pemasaran dan banyak relasi supaya pemasarannya lebih meningkat.
“Harapan kami kepada OPOP Jatim adalah semoga bisa memfasilitasi beberapa kendala yang kami hadapi, seperti pemasaran, kemasan dan sertifikat halal,” pungkasnya.
Program OPOP Jatim sendiri adalah salah satu program Pemprov Jatim yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren.
Bila masyarakat penasaran bagaimana rasanya Brownies Tempe ini, bisa langsung menghubungi Pengurus Ponpes Darussalam Torjun, Rusmiyah 081915856315 . (red/kjt)