Kediri – Harga cabai rawit di Pasar Induk, Pare, Kabupaten Kediri terpantau anjlok. Hingga hari ini, Rabu (30/01/2019), harga dari pedagang hanya dikisaran Rp. 9 ribu – Rp. 10 ribu.
Panen raya yang berlangsung bersamaan di sejumlah daerah penghasil cabai seperti Kecamatan Kepung, dan Kecamatan Pagu ditengarai menjadi penyebab turunnya harga cabai yang normalnya berada diatas Rp. 10 ribu. Belum lagi, masuknya cabai dari luar daerah seperti Blitar dan Probolinggo yang membuat stok cabai semakin melimpah.
Menurut pedagang Ini lumrah sesuai hukum pasar. Jika barang melimpah, harga akan semakin rendah, namun sulit untuk diprediksi kapan kondisi ini akan berakhir.
“ini panen semua bareng. Selain dari petani di Kepung dan Pagu, cabai dari Blitar juga masuk. Probolinggo masuk, Jawa Tengah juga panen,” Kata Mohammad Rafi, pedagang, Rabu (30/01/2019).
Saat kondisi seperti ini para pedagang di Pasar Induk yang umumnya menjual cabai dalam partai besar ini mengaku kesulitan menjual barang dagangannya dari petani. Mereka pun terpaksa menjualnya dengan harga murah hingga di angka Rp. 8 ribu, daripada harus merugi. “itupun masih sulit. Banyak yang barangnya nggak habis. Kalau disimpan malah akhirnya busuk,” imbuhnya.
Dalam kondisi ini, para pedagang juga mengkhawatirkan nasib petani. Jika harga terus merosot petani akan merugi besar, sebab pengeluaran tidak akan sebanding dengan hasil panen yang didapat.
Tak hanya di Kediri, kondisi ini juga terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur. Seperti di Kabupaten Probolinggo, yang harga cabai hanya Rp. 8 ribu. (ydk/sam)