Magetan (Jatimsmart.id) – Salah satu peserta One Pesantren One Product (OPOP) Jatim yakni Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Quran Subulun Najah, Kabupaten Magetan, memproduksi Suja Virgin Coconut Oil (Suja VCO). VCO merupakan minyak kelapa murni yang memiliki banyak kegunaan terutama menjaga kesehatan serta mengobati berbagai penyakit.
Pengurus Ponpes Tahfidzul Quran Subulun Najah, Magetan, Naila Shofia, kepada Jatim Newsroom Diskominfo, Rabu (22/2/2023) menyampaikan, awalnya, produk ini dibuat untuk mencegah para santri agar tidak mudah sakit, atau untuk menjaga kesehatan.
“Kita tahu sendiri di pondok pesantren itu ada aja yang sakit. Misalnya sakit gatal, magh dan sebagainya sehingga kami mengantisipanya dengan memberi mereka VCO ini. Selain itu juga bisa sebagai antiseptik pada kulit yang terluka,” jelas Naila.
Naila menjelaskan, Suja VCO ini mulai dirintis pada Juni 2021 dan bergabung dengan OPOP pada tahun 2022. Dikatakannya, alasan memilih bisnis produk Virgin Coconut Oil karena ibunya merupakan pengguna VCO maka Ia kemudian membuatnya sendiri.
“Nah setelah itu, saya pikir kenapa tidak VCO ini untuk dijual belikan sebagai produk untuk dipasarkan, maka saya searching beberapa jurnal tentang manfaat VCO terus cari orang yang sudah terjun di bidang ini dan saya coba buat produksinya mungkin saja banyak orang yang berminat,” terangnya.
Naila menuturkan, kegunaan Suja VCO ini banyak, yakni obat gatal karena cukup baik untuk kulit dengan cara dioleskan ke bagian yang sakit dan obat antiseptik pada kulit yang terluka. Selain itu juga, bisa digunakan sebagai obat sakit maag atau lambung dengan cara diminum cukup satu sendok waktu masih perut kosong.
“Ada juga yang menggunakan produk ini sebagai penumbuh rambut. Caranya dengan dilumurkan satu jam atau dua jam sebelum keramas,” tutur Naila.
Untuk pengolahannya, Naila menjelaskan, Suja VCO ini diolah dengan menggunakan pendinginan.
“Sebenarnya pengolahan VCO itu macam-macam ada yang digoreng, ada yang pakai pendinginan. Nah saya tipe yang pakai pendinginan jadi prosesnya membeli kelapa dengan memilih yang paling tua. Umurnya kalau bisa lebih dari setahun dan itu masih bagus. Karena semakin tua kelapanya, kandungan minyaknya semakin banyak,” kata Naila.
Lalu, kelapa diparut dengan mesin dan diambil santannya yang paling kental. Kemudian ditutup rapat dalam satu wadah ditunggu satu jam dan diganti lagi ke wadah lain yang steril, ditutup dan didiamkan selama 24 jam.
Syarat supaya minyak kelapanya jadi VCO, Naila menjelaskan, wadah yang menampung minyak kelapanya itu harus bersih dan kedap udara. “Wadah harus ditutup rapat. Besoknya kita bisa lihat itu bakal jadi minyak kemudian disaring sampai dua atau tiga kali penyaringan agar mendapatkan VCO yang benar-benar bersih. Setelah disaring, tinggal di masukkan kemasan ke dalam botol-botol ukuran 30 ml, 60 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, hingga 1 liter,” paparnya.
Naila mengungkapkan, ukuran kemasan yang paling banyak diproduksi adalah 60 ml, 100 ml, dan 250 ml. Harga yang dibandrol untuk setiap ukuran pun juga berbeda. Untuk, ukuran 60 ml Rp14 ribu, 60 ml Rp18 ribu, 100 ml Rp20 ribu, 250 ml Rp50 ribu, 500 ml Rp90 ribu, dan 1 liter Rp130 ribu.
“Sumber produksinya kami masih memberdayakan sekitar pondok. Sekali produksi, karena kita termasuk UMKM, jadi tidak terlalu banyak sehari menghabiskan 50 kelapa,” ungkap Naila.
Naila menerangkan, merek produk Suja Virgin Coconut Oil sendiri itu berasal dari nama pondok pesantren. “Suja itu singkatan dari nama pondok pesantren yang kami tempati yaitu Subulun Najah. Sedangkan, Virgin Coconut Oil itu nama produknya. Jadi maknanya produk ini berasal dari pondok kami dan saya harap produk ini manfaatnya bisa kami rasakan sehingga dapat menghidupi pondok kami,” terangnya.
Pemasaran Lewat Reseller
Untuk strategi pemasaran, Naila menjelaskan, selama ini pakai reseller dan titip di toko-toko. “Selain itu kami ada online shop juga, dengan target pasar para ibu muda dan lansia. Alasannya karena lansia jauh lebih rentan kesehatannya dibanding range umur lain. Sedangkan para ibu muda, karena mereka memerhatikan makanan anaknya. VCO ini sendiri kan minyak yang sehat dan cocok untuk ibu-ibu muda rumah tangga zaman sekarang,” jelasnya.
Menurut rencana, kata Naila, bisnis Suja VCO ke depan akan diurus izinnya karena masih dalam proses pengembangan. “Kami mengembangkan dan menciptakan produk lain dari VCO itu sendiri. Sehingga bisa meningkatkan produksi, menyerap tenaga kerja di sekitar pondok karena masih banyak yang membutuhkan lapangan pekerjaan,” terangnya.
Berkat bisnis produk Suja VCO ini, Naila menyampaikan, manfaat yang dirasakan bagi Ponpes Subulun Najah adalah bisa memberdayakan warga pondok. “Selain itu saya juga berharap bisnis VCO ini tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi Ponpes Subulun Najah tapi lebih luas lagi tentunya di wilayah Jawa Timur dan Indonesia,” harap Naila.
Naila pun berterima kasih kepada OPOP Jatim, karena sejak produk Suja VCO ini bergabung dengan OPOP, Ia jadi belajar lebih banyak cara memasarkan produknya.
“Semoga semua pondok pesantren di Jawa Timur bisa bergabung dengan OPOP karena banyak manfaatnya. Saya berharap OPOP ini bisa terus berjalan terlepas siapapun pemimpin Jawa Timur nanti. Karena cukup menaungi kami di kalangan pesantren yang notabene kami cukup sulit mengakses banyak hal,” pungkasnya.
Bila masyarakat berminat memesan dan membeli produk Suja Virgin Coconut Oil ini bisa menghubungi melalui nomor Pengurus Ponpes Subulun Naja Magetan, Naila Shofia 0895703260201 (red/kjt)