Ponorogo (Jatimsmart.id) – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan atau dana pengganti pada ratusan peternak sapi di Ponorogo yang terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Mereka mendapat transfer dana pengganti Rp 10 juta per ekor sapi yang mati. Tercatat 590 peternak sapi perah yang mendapat bantuan dengan maksimal klaim lima ekor serta sudah terdaftar dalam Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNas).
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, secara simbolis menyerahkan bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo itu di Pendopo Kabupaten, Jumat (10/2/2023). Total dana transfer yang langsung masuk ke rekening peternak sejumlah Rp 10,32 miliar. ‘’Ini sebagai obat luka bagi para peternak sapi perah,’’ kata Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko.
Kang Bupati sempat pula melipur lara para peternak sapi perah tatkala PMK mewabah pertengahan Juni 2022 lalu dengan sengaja berkantor di Kecamatan Pudak. Pihaknya berpesan agar para peternak sapi perah tetap waspada terhadap serangan penyakit. Terbaru adalah lumpy skin disease (LSD) yang menyerang kulit sapi. ‘’Mudah-mudahan tidak segawat PMK dulu,’’ harapnya.
Bersamaan itu, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian drh Syamsul Ma’arif menyatakan bahwa Kabupaten Ponorogo neruoakan wilayah yang secara konsisten melaporkan penanganan PMK di Jawa Timur. Kementerian memberikan bantuan untuk mengurangi kerugian ekonomi dampak kematian hewan milik para peternak. ‘’Bantuan dalam bentuk uang yang masuk buku rekening atas nama peternak penerima tanpa potongan,’’ ungkapnya. (red/kjt)