Malang (Jatimsmart.id) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan terus berbenah untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan prima bagi masyarakat. Salah satunya, dengan menambah ruang ruang layanan dengan fasilitas terbaik, namun terjangkau bagi masyarakat.
Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan penambahan ruang layanan di RSUD Kanjuruhan, salah satunya adalah ruang rawat inap dengan fasilitas VVIP namun tetap terjangkau. Selain itu terdapat juga layanan telemadis sehingga masyarakat bisa langsung konsultasi dengan dokter yang tepat. Tersedia juga unit instalasi dialisis di rumah sakit tersebut.
“Salah satu layanan itu, adalah yang terjangkau bagi masyarakat. Kita punya ruangan VVIP dengan harga ruang melati dan itu harga yang merakyat, serta terjangkau yang di dalamnya sudah ada fasilitas dengan bintang 4. Serta, ada fasilitas telemedis yang bisa langsung konsultasi dengan dokter dengan tepat dan cepat,” ujarnya usai meninjau dan meresmikan ruang layanan, Kamis 12 Januari 2023 lalu.
Dari semua fasilitas layanan yang ada, Sanusi menerangkan telah menghabiskan anggaran sekitar Rp 29 miliar dari sumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2022.
“Untuk anggaran pembangunan serta alat-alat kesehatan yang ada di RSUD Kanjuruhan, ini bersumber dari DBHCHT tahun 2022 sebesar Rp 29 miliar. Sedangkan dari APBD, itu untuk beli tanah parkir sekitar satu hektar lebih,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Direktur Utama RSUD Kanjuruhan dr Bobi Prabowo mengatakan unit instalasi dialisis ini merupakan perintah langsung dari Bupati Malang dan Kementerian Kesehatan. Berdasarkan penelitian terakhir, penanganan pada Catastrophic Disease difokuskan pada 4 penyaki, yakni jantung, stroke, kanker dan ginjal.
“Itu kami persiapkan untuk dua juta empat ratus penduduk di Malang apabila terkena penyakit kronis agar tidak dirujuk ke rumah sakit lain untuk mempercepat pelayanan,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya berupaya agar pelayanan dengan kecanggihan alat yang ada di RSUD Kanjuruhan dapat dijangkau masyarakat menengah ke bawah. Meskipun, salah satu dari 4 alat yang baru dikenalkan yakni cath lab, menjadi yang pertama di Jawa Timur dan hanya ada dua unit di Indonesia.
“Dengan fasilitas yang ada kami berusaha memberikan pelayanan optimal dengan harga yang terjangkau, terutama agar bisa dijangkau dengan BPJS. Kalau kita beli alat canggih tapi tidak bisa digunakan masyarakat kecil, untuk apa kita kita beli. Untuk itu kita juga dibantu dengan anggaran APBN. Cathrastopic disease jantung stroke kangker dan ginjal,” pungkasnya.