Kediri – UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri menambah ketersediaan jumlah trombosit sejak akhir tahun 2018 lalu. Hal ini seiring meningkatnya jumlah kasus demam berdarah, yang diikuti dengan tingginya permintaan trombosit ke pihaknya, terutama dari luar Kota Kediri, seperti Kabupaten Kediri dan Tulungagung dengan penderita DBD yang cukup banyak.
Menurut dr. Ira Widiastuti, Kepala UTD PMI Kota Kediri, trombosit ini ditambah hingga 10 kantong untuk masing-masing golongan darah perharinya. Sebelumnya, pihaknya hanya menyiapkan 5 kantong saja perhari.
“kita lihat memang sejak desember kasus demam berdarah mulai meningkat, dengan permintaan trombosit yang cukup tinggi. Sehingga jika biasanya kita harus siap 5 kantong trombosit, saat ini kita harus siapkan minimal 10 kantong untuk di semua golongan darah,” katanya, Senin (21/01/2019).
Sementara itu, ditambahnya jumlah ketersediaan trombosit oleh pihak PMI Kota Kediri sangat membantu pasien penerima darah. Hari ini, Nurul datang ke PMI untuk meminta trombosit anaknya yang menderita demam berdarah.
“alhamdulillah kebutuhan 18 kantong trombosit terpenuhi,” kata Nurul usai mengambil trombosit darah yang sebelumnya ia pesan dari PMI Kota Kediri.
Saat ini anaknya yang tengah dirawat di RSUD Gambiran Kota Kediri berangsung membaik sejak dirawat sabtu lalu.
Perhari ini, stok trombosit di PMI Kota Kediri untuk A = 8 kantong, B = 8 kantong, O = 11 kantong dan AB = 0. Namun pihaknya masih akan terus memproduksi trombosit dari stok darah yang ada.
Selain melayani permintaan dari empat rumah sakit yang ada di Kota Kediri, Unit Transfusi Darah PMI Kota Kediri juga melayani permintaan dari luar Kota Kediri. Namun bila kondisi ketersediaan darah menipis, pihak PMI terpaksa memprioritaskan pelayanan untuk masyarakat Kota Kediri. (ydk/sam)