Blitar (Jatimsmart.id) – Pemerintah Kabupaten Blitar terus berupaya untuk mengatasi stunting. Pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, di antaranya melakukan deteksi dini balita stunting, monitoring dan evaluasi data stunting, pemberian PMT Balita Kurus dan PMT Ibu Hamil KEK serta pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri dan Ibu Hamil.
Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan, untuk mengatasi stunting pihaknya juga akan memberikan pelayanan Kesehatan Calon Pengantin, pelayanan Kesehatan pada Ibu Hamil, ibu bersalin dan ibu nifas, kelas Ibu Hamil hingga Imunisasi Dasar Lengkap.
“Stunting adalah satu diantara masalah yang menjadi fokus untuk segera diselesaikan di Kabupaten Blitar. Oleh karena itu berbagai upaya kita lakukan,” kata Rini Syarifah saat membuka Rembuk Stunting, Aksi Konvergensi Ketiga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting, Selasa (12/7/2022).
Mak Rini menyebut fokus sasaran pencegahan stunting ada di 26 Desa dari 12 Kecamatan di Kabupaten Blitar. Sasaran tersebut hasil analisis situasi tahun 2022 yang melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Kesehatan, serta Perangkat Daerah terkait dengan didampingi oleh TIM pendamping Koordinator Provinsi Jawa Timur.
“Untuk itu, saya berharap OrganisPerangkat Daerah dan semua pihak dapat melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik untuk mengatasi stunting ini,” jelasnya.
Untuk diketahui, bahwa Prevalensi stunting tahun 2021 adalah sesuai Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, kasus stunting Jawa Timur sebesar 23,5% dan Kabupaten Blitar mencapai 14.5%.
“Sehingga pada tahun 2024 prevalensi penurunan ditargetkan berada di angka 8,6%. Tentu hal ini membutuhkan kerjasama semua pihak. Baik pemerintah maupun masyarakat,” tegas Bupati Blitar.
Sekadar Informasi, Kegiatan Rembuk Stunting, Aksi Konvergensi ke Tiga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting dilaksanakan di Hall Wisata Kampung Coklat Kabupaten Blitar.
Hadir pula dalam kegiatan itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar, perwakilan Tim PKK Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, perwakilan Bank Jatim, Akademisi, sejumlah perangkat daerah, camat, seluruh Kepala Puskesmas se-Kabupaten Blitar dan perwakilan desa lokus stunting. (tok/jek)