Pacitan – Dalam rangka mewujudkan sistem pembayaran terintergrasi, mewujudkan kedaulatan pembayaran nasional, serta meningkatkan Awareness masyarakat secara intensif terhadap Program Pemerintah, khususnya Bantuan Sosial Non Tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bank Indonesia bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Sosial (Kemensos), serta bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Himpunan Bank Negara (HIMBARA) dan Pemerintah Kabupaten Pacitan menggelar kegiatan Sosialisasi Bantuan Sosial Non Tunai melalui pagelaran Wayang kulit. Sabtu (05/01/2019) di Gedung Gasibu Swadaya Pacitan.
Kegiatan sosialisasi ini untuk mendukung kelancaran penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai yang sejalan dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan BI dan Pemerintah pada 14 Agustus 2014 silam.
Dalam penyampaiannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri mengatakan, Transformasi penyaluran bansos dari tunai menjadi non tunai antara lain dimaksudkan untuk mewujudkan pemenuhan prinsip 6T yakni Tepat waktu, Tepat sasaran, Tepat jumlah, Tepat kualitas, Tepat harga, dan Tepat administrasi, serta meningkatkan kesempatan dan kemampuan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan layanan keuangan. Bansos non tunai ini pun telah diamanatkan oleh Presiden RI melalui Perpres No. 63 tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial secara Non Tunai.
“sebagai otoritas di bidang sistem pembayaran Bank Indonesia memiliki misi untuk mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien lancar dan andal dengan memperhatikan perluasan akses dan perlindungan konsumen serta memperhatikan perkembangan terkini,” kata Djoko.
Oleh karena itu, lebih lanjut menurut Djoko kebijakan sistem pembayaran nasional perlu diarahkan pada pembangunan ketahanan, pengembangan yang terintergrasi dan berkesinambungan, serta peningkatan daya saing.
Sementara itu berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, ada sekitat 45 ribu Keluarga Penerima Manfaat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang akan mulai didistribusikan secara bertahap di 2019 ini melalui E-Warung dan Agen BNI 46 sebagai Agen pemerintah. Ada 303 Agen 46 yang tersebar di 12 Kecamatan di Pacitan. KPM nantinya akan menerima bahan pangan berupa beras dan telur senilai Rp. 110 ribu/bulan melalui satu kartu yang dimiliki masing-masing penerima. Sementara di 2018, mereka telah menyalurkan Bantuan Sosial Non Tunai yakni PKH yang diberikan secara triwulanan kepada 16.927 KPM atau senilai Rp. 8.463.500.000.
Wayang kulit sendiri dipilih sebagai media yang menyangkut kearifan lokal, dengan menghadirkan Dalang Ki Cahyo Kuntadi serta bintang tamu Lusi, sinden dari Ponorogo dan Gareng, Semarang.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Pacitan, Drs. H. Indartato, MM, Wabup Pacitan, Drs. H. Yudi Sumbogo. Deputi Direktur Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional (DGPN), Rahmi Artati. Deputi Kepala Direktur Bank Indonesia Jawa Timur Edhie Haryanto. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Djoko Raharto. Forkopimda dan Kepala SKPD Kabupaten Pacitan serta narasumber dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Sosial (Kemensos), serta pimpinan Himpunan Bank Negara (HIMBARA) dan Bank Jatim Pacitan. (ydk/sam)