Surabaya (Jatimsmart.id) – Persiapan terus dilakukan oleh tim Selam Jawa Timur proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua. Persiapan yang kini terus dimatangkan oleh tim pelatih berkaitan dengan mental tanding para atlet.
Kepala pelatih selam Jatim, Mirza Muttaqien mengatakan, mental tanding menjadi problem utama jelang keberangkatan. Pasalnya, di masa pandemi virus corona atau Covid-19 yang terjadi sejak 2020 ini menghentikan berbagai turnamen baik di luar maupun dalam negeri.
Padahal, turnamen tersebut sangat penting selain untuk mengasah mental tanding dan mengukur kekuatan atlet ketika berlomba dengan atlet luar negeri.
“Pandemi ini merubah pola latihan biasanya jelang PON ada TC (training camp) luar negeri karena pandemi gak mungkin. Kemudian tidak ada turnamen yang bisa kita ikuti karena adanya kebijakan pembatasan kegiatan,” ujar Mirza.
Untuk itu, saat ini tim pelatih hanya bisa melakukan time trial. Lawannya adalah atlet-atlet lapis dua yang merupakan jebolan dari Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) VI 2019.
Pihaknya mengaku, hasil time trial tersebut sangat baik karena catatan waktu yang diraih oleh atlet Puslatda Jatim sangat baik dan optimis dapat mencapai target membawa pulang 12 medali emas dari 28 nomor yang dipertandingkan.
Tak hanya itu, lebih membanggakan lagi ternyata dari hasil simulasi tersebut atlet-atlet lapis dua mencatatkan waktu yang sangat baik. “Artinya ke depan kita sudah gak kesulitan untuk mencari atlet untuk PON. Bahkan, dalam simulasi mereka beberapa kali memecahkan rekornya sendiri karena termotivasi untuk mengalahkan seniornya,” pungkasnya.
Dalam PON nanti, kontingen selam Jatim akan diperkuat oleh 22 atlet yang terdiri dari 12 atlet putra dan 10 atlet putri. Adapun untuk nomor kolam 18 atlet dan 4 atlet di nomor finswimming laut. (*)