Jember (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang digelar di Hotel Java Lotus, Kabupaten Jember meminta agar seluruh Bupati Walikota untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan tidak melonggarkan protokol kesehatan.
BACA JUGA:
- Covid-19 Melandai, Polda Jatim Tetap Himbau Masyarakat
- 9.120.134 Warga Jatim Telah Vaksin Covid-19
- Cerita Empat Srikandi Relawan Covid-19 Dibalik Ruang Isolasi
Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM di Jawa Timur, bersama Forkopimda Jatim, di Jember, Rabu malam (1/9/2021) juga dihadiri Panglima Daerah Militer V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Wakapolda Jawa Timur (Jatim), Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Plh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono, perwakilan Kepala OPD Pemprov Jatim serta Bupati se-Bakorwil Jember.
Berdasarkan data dari Satgas Covid Nasional, sejumlah Kabupaten Kota di Jatim berhasil turun level. Hal ini menunjukkan keberhasilan penanganan dan pengendalian Covid-19. “Jangan nanti level 3 itu kemudian diikuti euforia. Nah ini tetap harus dalam kewaspadaan dan disiplin protokol kesehatan yang tetap ketat. Shingga sekarang level 3 bisa turun level 2, bisa turun level 1, yang sekarang orens, bisa kuning, bisa hijau,” pintanya.
Gubernur mencontohkan, pada wilayah Tapal Kuda, seperti Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang. Dimana daerah ini berhasil keluar dari level 4 dan kini tutun menjadi level 3. Ia mengharapkan, penerapan prokes tetap dilakukan dengan semestinya dan masyarakat tetap waspada akan virus berbahaya ini.
BACA JUGA:
- Tren Jumlah Kasus Aktif Covid-19 Jatim Menurun, Berikut Data Legkapnya
- Presiden Jokowi: Covid-19 Masih Jadi Ancaman Meski BOR di RS Turun
- PPKM Berhasil Turunkan BOR Rumah Sakit Covid-19 di Jatim
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menceritakan, kasus Covid-19 diprotret secara internasional. Digambatkan saat ini, sejumlah negara mengalami kenaikan secara eksponensial (kenaikan secara kualitas dan kualitas).
Mantan Menteri Sosial ini mengungkapkan, Indonesia, bahkan juga Jatim, sempat mengalami kenaikan kasus Covid-19 yang berasal dari varian Delta. Varian ini tidak pernah diduga sebelumnya, bahkan dialami sejumlah negara yang sudah divaksin dua kali.
“Kita berdoa mudah-mudahan nggak ada varian-varian baru yang memberikan dampak kemungkinan percepatan penyebaran secara eksponensial,” tandasnya. (*)